Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pendidik harus dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif dan membuat pembelajaran menjadi efektif dan menyenangkan. Untuk itu, perlu ada perubahan cara mengajar dari model konvensional menjadi model pembelajaran yang inovatif. Hal itu sesuai dengan arahan Mendikbud yang menyebut kunci kesuksesan pendidikan karakter terletak pada peran guru. Seorang guru idealnya harus memiliki kedekatan dengan anak didiknya.
Seorang guru juga dituntut mampu berperan sebagai penghubung anak didik dengan berbagai sumber-sumber belajar yang tidak hanya ada di dalam kelas atau sekolah. Dan sebagai katalisator, guru juga dituntut mampu menggali dan mengoptimalkan potensi setiap anak didik.
Berangkat dari kesadaran itu, Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah Medan berupaya memberikan kontribusi dengan menerapkan pola didik yang lebih efektif. Inilah yang menjadi sasaran program pengabdian kepada masyarakat (PKM) kampus ini. Pada 15-17 November 2019 lalu, dua dosen UMN Al-Washliyah, masing-masing, Putri Juwita dan Dwi Novita Sari melakukan PKM di SD IT Ash-Sholihin, Desa Wonosari Dusun VI, Tanjung Morawa, Deli Serdang. Demikian keterangan tertulis yang diterima medanbisnisdaily.com, Jumat (6/12/2019).
"Di sekolah itu, kami memaparkan tentang sebuah metode pembelajan aktif, kreatif dan menyenangkan. Ada pun metode yang dipaparkan adalah model quantum learning yaitu yang merangsang perkembangan keterampilan berpikir kreatif peserta didik," kata Putri.
Berpikir kreatif, sambung Putri, adalah suatu proses berpikir untuk membuat sesuatu berbeda dengan yang lain. Secara implisit, quantum learning telah memuat beberapa nilai karakter, seperti rasa ingin tahu, penghargaan yang tinggi terhadap prestasi dan sebagainya. Pembelajaran quantum mengacu konsep "bawalah dunia mereka ke dunia kita dan antarkan dunia kita ke dunia mereka."
"Maksudnya, guru harus membangun jembatan autentik untuk memasuki kehidupan siswa. Dengan memasuki dunia siswa, berarti guru mempunyai hak mengajar, sehingga siswa dengan sukarela, antusias dan semangat untuk mengikuti pelajaran," jelas Putri.
Hal yang sama juga dijelaskan Dwi Novita Sari. Dijelaskannya, ada tujuh kunci keunggulan dalam pembelajaran quantum, yaitu, menerapkan hidup dalam integritas, kegagalan adalah kesuksesan, berbicara dengan niat baik. Tegas dalam komitmen, menjadi pemilik, tetap lentur dan mempertahankan keseimbangan.
"Kerangka perencanaan pembelajaran quantum dikenal dengan singkatan TANDUR yaitu tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi dan rayakan.
Dengan teknik ini, guru bisa mengembangkan pembelajaran dengan lebih inovatif dan bisa mengambil contoh yang berada di lingkungan sekitar," kata Dwi.
Pola ajar itu pun diapresiasi Kepala Sekolah SD IT Ash-Sholihin, Dedi Suheri, S. Ag. Dedi menyambut antusias kegiatan ini. Beliau juga sangat senang dan berharap dengan adanya kegiatan ini, para guru bisa menerapkan pola ini dalam kegiatan pembelajaran sekaligus terjadi pertukaran gagasan untuk kemajuan anak didik.