Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Jalan provinsi yang menghubungkan beberapa kecamatan di Tapanuli Utara (Taput), yakni Kecamatan Sipahutar, Pangaribuan dan Garoga rusak parah. Kerusakan terparah berada di salah satu titik di Desa Najumambe, Kecamatan Pangaribuan.
Diduga karena intensitas hujan yang sangat tinggi, jalan longsor hingga menghabiskan hampir seluruh badan jalan. Namun berdasarkan keterangan warga sekitar, badan jalan yang longsor sudah sejak lama terkesan dibiarkan tanpa ada pihak berkompeten yang berusaha memperbaikinya.
"Sudah lama jalan ini rusak, para pengendara yang melintas harus hati-hati. Kalau tidak bisa-bisa masuk jurang," kata B Siregar (45), warga Desa Najumambe kepada medanbisnisdaily.com di lokasi, Senin (9/12/2019).
Pengamatan di lokasi, badan jalan yang tersisa hanya mampu dilewati oleh satu arah kendaraan. Di sisi kiri dan kanan jalan terdapat jurang yang cukup dalam, sementara posisi jalan yang longsor sedikit menikung dan jalan menurun.
Tidak ada rambu-rambu peringatan jalan rusak atau sekedar tanda peringatan bahaya. Bahu jalan yang tersisa juga ditutupi lumpur. Lampu penerangan jalan juga tidak ada. Hal ini dikhawatirkan akan sangat membahayakan keselamatan pengendara terutama menjelang liburan Natal dan Tahun baru.
"Padahal sebentar lagi liburan Natal dan Tahun baru, bakal banyak warga yang mudik," kata warga lain menimpali.
Terkait keluhan warga, Kepala Desa Najumambe, Kecamatan Pangaribuan, hendak dikonfirmasi sedang tidak berada di tempat. Sedangkan Camat Pangaribuan, David Nainggolan, tidak berkenan menjawab konfirmasi.
Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Taput, Bonggas Pasaribu, dikonfirmasi lewat pesan elektronik, soal tidak adanya rambu-rambu tanda bencana di lokasi jalan longsor, meski berdasarkan keterangan warga sekitar kejadian bencana sudah lama terjadi, juga belum ada respons.