Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Surabaya - Rekonstruksi wajah bayi Muhammad Pandhu Firmansyah akan dilakukan tim dokter kraniofacial khusus yang disiapkan RSU dr Soetomo. Total ada 11 dokter dari berbagai bidang yang akan menangani bayi yang cacat akibat facial cleft tessier hydrocephalus myelomeningocele itu.
"Yang dilibatkan satu tim dokter. Ada bedah plastik dan rekonstruksi, bius, dokter anak, dokter mata, THT. Kita ini punya tim kraniofacial jumlahnya satu tim ada 11 dari beberapa divisi," kata Direktur Utama RSU dr Soetomo, dr Joni Wahyuadi kepada detikcom, Senin (9/12/2019).
Menurut dr Joni, perawatan dan operasi rekonstruksi wajah tidak bisa dilakukan sekaligus. Tetapi harus bertahap. Untuk itu harus ada tim dokter khusus yang menanganinya.
"Di dalam perawatan ini tidak bisa sekaligus tapi step by step karena kelainannya kompleks kita bentuk tim dokter. Nah tim dokternya ini banyak sekali," terangnya.
Joni kemudian memberikan gambaran, sebelum dilakukan persiapan operasi, tim dokter dari bedah plastik akan melakukan taping atau plester untuk mempersempit bagian kanan dan kiri wajah. Nah, baru selama 1 atau 2 bulan bisa dilakukan operasi.
"Karena ini memerlukan persiapan. Kita akan melakukan taping dulu celahnya yang lebar kita persempit. Baru nanti setelah 1 atau 2 bulan batu akan kita lakukan rekonstruksi operasinya," tutur Joni.
"Nah, nanti setelah besar kita evaluasi lagi umur 9 tahun kalau perlu kita rekonstruksi tulang wajahnya. Jadi, sangat panjang dan lama sekali," imbuhnya.
Meski begitu, tim dokter juga harus terus memantau perkembangan dan kondisi kesehatan bayi. Sebab, saat pembiusan operasi, bayi harus benar-benar dalam keadaan sehat.
"Yang paling penting adalah kondisi bayinya. Agar nantinya bisa dibius saat operasi," pungkas Joni.dtc