Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Nisel. Kunjungan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Kabupaten Nias, Senin (9/12/2019), dimanfaatkan masyarakat se-Kepulauan Nias untuk menyampaikan langsung aspirasi soal pembentukan provinsi baru, yakni Provinsi Kepulauan Nias. Apalagi, dalam kunjungan itu Tito membawa 2 orang pejabatnya setingkat direktur jenderal, yakni Dirjen Otonomi Daerah, Akmal Malik dan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum, Bakhtiar.
Mendagri Tito Karnavian mengatakan, kedatangannya di Kepulauan Nias atas penyampaian aspirasi Forkada Kepulauan Nias dan tokoh yang memintanya untuk melihat secara langsung keadaan Kepulauan Nias.
"Jadi aspirasi ini nanti yang akan saya bawa dan tetap kita dalami. Kita tahu bahwa saat masih ada moratorium, kemudian ada beberapa daerah juga menyampaikan aspirasi," kata Tito.
Kata Tito, ke depan, yang lebih dipercepat di Kepulauan Nias adalah tentang pembangunan. Dikatakannya, harus diakui potensi Kepulauan Nias sangat banyak untuk bisa dikembangkan, dan diperlukan tangan, bukan hanya di Kabupaten, juga campur tangan provinsi dan pemerintah pusat.
"Saya akan bawa aspirasi ini, tentu sebagai Mendagri saya tidak dapat mengambil keputusan, tapi menyerap aspirasi dan melihat dengan mata dan kepala saya sendiri. Tentu saya akan diskusikan di Jakarta, serta mendorong percepatan pembangunan," Ujar Tito.
Terkait percepatan pembangunan yang dimaksud Tito, pihaknya akan berdiskusi dengan menteri kabinet, seperti Menteri PUPR, Menpar, Menhub, Menteri Keluatan, Mantan, Mendikbud dan lainnya.
Saat ini, kata Mendagri, selain masih diberlakukannya moratorium pemekaran wilayah, pembentukan provinsi juga terkendala ketersediaan keuangan negara.
Di depan masyarakat Desa Bawomataluo, mantan Kapolri ini menyampaikan bahwa dirinya melihat Nias adalah tanah yang sangat indah, tanah yang hijau, dari atas sudah kelihatan. Banyak tanaman, bukit-bukit, laut yang indah dan masih biru, pulau-pulau. Ini menandakan bahwa daerah ini sangat potensial untuk dikembangkan.
Tito mengakui bahwa Kepulauan Nias merupakan daerah perbatasan sebelah barat Indonesia. "Mudah-mudahan dengan kerja sama pemerintah kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat, Kepulauan Nias menjadi salah satu daerah yang maju di Indonesia," Ujar Tito
Ketua Badan Percepatan Pembentukan Provinsi Kepulauan Nias (BPP-PKN), Christian Zebua, menyampaikan kalau Presiden Jokowi membangun Ibu Kota Negara di Kalimantan sana, maka di Nias wilayah perbatasan di bagian barat harus dibangun sebagai benteng pertahanan.
Disampaikannya bahwa Mendagri Tito Karnavian menaruh perhatian serius terhadap Kepulauan Nias. "Pak Mendagri mengatakan saat ini masih terkendala soal anggaran," kata Christian.