Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sejumlah elemen mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli HAM menolak adanya diskriminasi terhadap penyandang disabilitas yang ingin menjadi aparatur sipil negara. Selain itu, aliansi juga menolak wacana penghapusan eselon III dan IV yang digulirkan pemerintah.
Aliansi menyebut pembatasan itu telah melanggar hak asasi manusia dan UUD 1945. Demikian pernyataan sikap yang dibacakan Ketua Aliansi Mahasiswa Peduli HAM, Ferdinan Pangaribuan usai dialog publik "Nasib Angkatan Kerja Tepublik Indonesia di Tengah Diskriminasi dan Tantangan Teknologi".
Diskusi publik berlangsung di Pendopo Fakultas Hukum Universitas Sumatra Utara (USU) Jalan Dr Mansyur Medan, Senin sore (9/12/2019).
"Penyandang disabilitas juga punya hak yang sama untuk meraih pekerjaan termasuk menjadi ASN. Persyaratan khusus yang diberlakukan untuk kaum disabilitas untuk menjadi ASN adalah diskriminatif," kata Ferdinand.
Hal sama juga disampaikan Wakil Komisaris Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Fakultas Hukum USU, Dios Aristo Lumban Gaol. Aris menyatakan, dalam Undang-Undang No 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas mengatakan, NKRI telah menjamin bahwa penyandang disabilitas bebas dari diskriminasi dalam usaha mendapatkan pekerjaan sebagai bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM), termasuk dalam usaha menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparat Sipil Negara (ASN). Namun dalam kenyataannya, sejumlah persyaratan penerimaan ASN yang diberlakukan saat ini telah membatasi penyandang disabilitas.
"Kementerian Perindustrian mengatur bentuk disabilitas yang diterima, seperti harus mampu berjalan menggunakan alat bantu selain kursi roda. Alasannya, mereka belum memiliki fasilitas memungkinkan. Syarat serupa juga datang dari Kementerian Komunikasi dan Informatika yang memberikan pengecualian untuk disabilitas yang menggunakan kursi roda. Sejumlah pengecualian tersebut justru menunjukan sikap diskriminasi pemerintah," kata Dios.
Selain itu, sambung Dios, aliansi juga menolak wacana penghapusan eselon III dan IV yang saat ini digulirkan pemerintah. Menurutnya penghapusan itu semakin memberatkan generasi pencari kerja di tengah gempuran teknologi di zaman 4.0 ini.