Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Komnas HAM meminta semua moda transportasi publik memperhatikan dan ramah terhadap penyandang disabilitas. Komnas HAM masih melihat ada banyak moda transportasi publik yang tak ramah terhadap penyandang disabilitas.
"Masih sulit, terbatas. Ini (MRT) sangat maju. Banyak tempat bahkan nggak ada untuk kursi roda, tunanetra, jadi MRT ini menurut saya maju ya. Karena sedari awal sudah didesain untuk keperluan kelompok disabilitas," kata Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, di MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2019).
Selain akses penyandang disabilitas kursi roda maupun tunanetra, menurutnya, perlu juga diperhatikan akses untuk situasi evakuasi. Dia juga mengatakan pelayanan juga mesti mendengarkan aspirasi penyandang disabilitas sebagai pengguna jasa transportasi.
"Pertama, memperhatikan akses kepada pengguna kursi roda, tunanetra dalam situasi normal maupun situasi evakuasi, bagaimana sistem yang dibangun. Kalau ada kebakaran gimana, bagaimana cara dia dievakuasi. Dan jangan lupa ajak mereka untuk menyampaikan aspirasi mereka, apa mau mereka. Jadi jangan menggunakan perspektif sendiri," tuturnya.
Taufan mengatakan Komnas HAM juga akan berkomunikasi dengan penyedia transportasi umum selain MRT. Dia mengatakan transportasi yang dinikmati masyarakat umum harus memikirkan prinsip-prinsip HAM.
"Ini bagian dari kampanye Komnas HAM terkait peringatan Hari HAM Sedunia 10 Desember, tapi selain itu ini bagian dari bagaimana Komnas HAM ingin merangkul perusahaan-perusahaan pemerintah maupun swasta agar peduli dengan hak asasi manusia. Seperti tadi dijelaskan bahwa MRT kan memperhatikan disabilitas, kelompok-kelompok yang berkebutuhan khusus, anak, lansia," jelas Taufan. dtc