Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kekerasan terhadap perempuan hingga saat ini masih terus terjadi. Baik yang sifatnya fisik maupun psikis. Untuk meredam itu, perlu kerjasama berbagai pihak demi mewujudkan perlindungan dan hak asasi perempuan. Selain itu, edukasi secara hukum bagi perempuan korban kekerasan perlu terus menerus dilakukan.
Demikian salah satu poin yang mengemuka dalam diskusi dan kampanye Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP) sekaligus hari Hak Asasi Manusia (HAM) yang berlangsung di Universitas Negeri Medan, Jalan Williem Iskandar Medan, Selasa (10/12/2019).
Salah seorang pemantik diskusi Lusty Ro Manna Malau dari komunitas Perempuan Hari Ini mengungkapkan, kekerasan yang dialami perempuan masih terus berlangsung. Merupakan keharusan perempuan korban kekerasan perlu pendampingan terutama dari sisi mekanisme pelaporan hukum. Gerakan yang dibangun perempuan diperlukan untuk melindungi perempuan itu sendiri, katanya.
"Untuk mewujudkan pemenuhan HAM, khususnya bagi perempuan korban kekerasan adalah tugas bersama dan perempuan harus bergerak bersama," katanya.
Berbagai tema menyangkut perempuan dibahas sejumlah pemantik lintas profesi, dalam diskusi yang juga dihadiri Rektor Unimed, Syamsul Gultom ini. Antara lain, perempuan dan intoleransi (Ferry Wira) perempuan jurnalisme (Anggia Nasution) kekerasan seksual (Ayu) dan sebagainya.