Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Mojokerto - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim menggandeng ahli geofisika untuk memetakan sebaran struktur situs purbakala yang masih terpendam di sekitar situs petirtaan Majapahit, Jombang.
Dari pemindaian georadar, ditemukan kanal yang terpendam di tanah dengan kedalaman 2-3 meter. Pemetaan struktur bawah tanah di situs Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Jombang melibatkan ahli geofisika dari ITS Surabaya dan Universitas Pertamina Jakarta. Para ahli menggunakan teknik georadar, geomagnet dan geolistrik.
Pemetaan hari pertama menggunakan georadar baru menyentuh area seluas 100 meter persegi di situs pertirtaan suci Majapahit Sumberbeji. Pada area tersebut, para peneliti menemukan struktur dari bata merah yang diperkirakan berbentuk kanal atau saluran air.
"Tadi yang kita dapatkan kanal input dengan lebar 80 cm mengarah ke barat," kata salah seorang peneliti dari Universitas Pertamina Jakarta, Soni Satriawan kepada wartawan di lokasi, Selasa (10/12/2019).
Kanal yang diperkirakan bagian dari situs petirtaan suci Majapahit itu, lanjut Soni, sebagian terpendam di tanah dengan kedalaman 2-3 meter. "Ketika di bidang sawah atau kebun berada di kedalaman 1-2 meter," terangnya.
Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho menjelaskan, situs Sumberbeji diperkirakan tersebar di area seluas 500 meter persegi. Menurut dia, para arkeolog tidak mungkin menggali seluruh area tersebut untuk menemukan struktur yang masih terkubur.
"Pemetaan ini untuk mengetahui titik-titik sebaran struktur di dalam tanah. Sehingga kami tidak perlu mengupas semua, tapi cukup titik-titik yang direkomendasikan teman-teman dari ITS dan Universitas Pertamina," jelasnya.
Pemetaan ini, tambah Wicaksono, direncanakan berlangsung 4 hari mulai hari ini. Pihaknya juga akan memetakan situs di Desa Sugihwaras dan Bulurejo yang berjarak sekitar 3,8 Km di sebelah utara Sumberbeji.
"Nanti hasil pemetaan kami paparkan bersama ke Bupati Jombang untuk merumuskan strategi kajian tahun depan," tandasnya.
Dua tahap ekskavasi yang telah dilakukan para arkeolog BPCB Jatim berhasil mengungkap hampir seluruh bagian petirtaan suci Majapahit di Sumberbeji. Luas kolam mencapai 20 x 17 meter persegi. Rata-rata ketebalan kolam purba ini mencapai 80 cm. Kedalaman kolam mencapai 2 meter dengan lantai berupa tatanan bata merah kuno.
Petirtaan ini ditemukan di dalam embung Sumberbeji. Bagian atas struktur kolam berjarak sekitar 3 meter dari permukaan tanah. Kolam dibangun di atas tanah padas yang lebih kedap air.
Petirtaan ini dibangun dan digunakan oleh keluarga raja untuk menyucikan diri. Hanya saja tahun pembangunannya sampai saat ini belum bisa dipastikan.
Para arkeolog baru mendapatkan petunjuk berupa temuan pecahan keramik dari Dinasti Yuan dan Song di Tiongkok sekitar abad 10-12 masehi. Kolam kuno ini diprediksi dibangun sejak Kerajaan Kediri dan digunakan sampai masa Majapahit. dtc