Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kalau ada pejabat eselon II setingkat kepala dinas yang suka mencueki warga atau siapapun yang berkepentingan dengannya, dialah Kepala Dinas Pendidikan Sumatra Utara, Arsyad Lubis. Handphone-nya suka dimatikan dan komunikasi lewat aplikasi WhatsApp tak dijawab.
Salah seorang yang merasa dikecewakan akibat perilaku Arsyad tersebut adalah anggota DPRD Sumut, Pdt Berkat Kurniawan Laoli. Kekecewaannya itu diungkapkan pada rapat dengar pendapat Komisi E dengan Forum Musyawarah Kepala Sekolah dan Calon Kepala Sekolah yang turut dihadiri Arsyad dan para stafnya, Selasa (10/12/2019).
Satu ketika, terang Pdt Berkat yang berasal dari Partai Nasdem, dia berniat mengadukan permasalahan pendidikan di daerah pemilihannya yang ditemukannya kepada Arsyad. Dihubungi ke nomor HP-nya tak ada jawaban karena tidak menyala. Ditanyakan melalui WA tak mendapat jawaban.
"Bagaimana ini seorang pejabat pimpinan satu instansi yang dibutuhkan masyarakat tak bisa dihubungi. Oleh anggota legislatif, apalagi oleh warga biasa," ujar Pdt Berkat mengungkapkan kekesalannya seusai RDP kepada wartawan.
Ungkapnya, sebagai pejabat senior Arsyad harus memberi contoh yang baik kepada para aparat sipil negara khususnya yang berada di jajarannya. Mereka sudah dibayar oleh rakyat, termasuk HP dan pulsanya. Difasilitasi dengan berbagai kemewahan agar bisa melayani sebaik mungkin. Bukan untuk kenikmatan pribadi.
Tak cuma Pdt Berkat, anggota Komisi E lainnya mendesak Arsyad untuk tidak mengulangi kebiasaan buruknya mematikan handphone dan tidak merespon pertanyaan melalui WA.
Atas kritikan dan kekecewaan Pdt Berkat tersebut, Arsyad berjanji tidak mengulangi. HP-nya akan terus dinyalakan agar bisa berkomunikasi, khususnya dengan anggota DPRD Sumut.