Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sejumlah kelompok massa kerap menuding Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatra Utara, Zonny Waldi, sebagai seorang koruptor.
Terakhir, mantan Kadis Perikanan dan Kelautan itu didemo Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PW HIMMAH) Sumut, Senin (9/12/2019) di depan pagar Kantor Gubernur Sumut.
Saat itu, Koordinator Aksi, Sukri Soleh Sitorus, dalam orasinya mengatakan Zonny Waldi diduga melakukan tindak pidana korupsi pada pengadaan 6 unit kapal di Dinas Kelautan dan Perikanan yang merugikan keuangan negara/daerah mencapai Rp 8,7 miliar pada tahun 2014, yang mana pada putusan perencanaan kegiatan pengadaan kapal UK 30 GT Tahun 2014.
Pengunjuk rasa pun meminta Gubenur Sumut, Edy Rahmayadi, segera mengevaluasi sekaligus mencopot Pimpinan OPD yang diduga terlibat korupsi agar daerah Sumut bisa lebih Bermartabat.
Menanggapi hal itu, Zonny Waldi malah menanggapi santai. "Ah itu kan hanya karena saya mau maju di Simalungun," ujar Zonny Waldi menjawab wartawan usai Rakor Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Rabu (11/12/2019).
Zonny Waldi pun tak mau ambil pusing dengan tudingan-tudingan itu. Yang penting menurutnya konsentrasinya untuk menuju Simalungun dalam Pilkada 2020, jalan terus.
Disebutkannya bahwa niatnya ke Simalungun adalah menjadi calon bupati bukan untuk calon wakil bupati. Konsolidasi pun terus dilakukannya. Diakuinya bahwa sejumlah tokoh meliriknya menjadi calon wakil, namun diakuinya lebih niat jadi calon bupati.