Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pagi ini meresmikan pelepasan ekspor perdana mobil pikap produk Isuzu Traga. Menurut Jokowi, kegiatan ini ke depannya akan membuat neraca perdagangan Indonesia surplus.
Jokowi sendiri selalu mengungkapkan bahwa neraca perdagangan dan transaksi berjalan tanah air defisit dikarenakan impor minyak dan gas (migas) lebih besar dibandingkan ekspornya.
"Kembali saya ingin tegaskan sekali lagi bahwa fokus kerja pemerintah sekarang ini adalah, bagaimana mengurangi impor dan kedua, tingkatkan ekspor. Kenapa saya mau datang ke sini? Karena ada ekspor perdana Isuzu Traga pada pagi hari ini," kata Jokowi di kawasan industri Karawang, Jawa Barat, Kamis (12/12/2019).
Jokowi bilang ekspor mobil pikap ini baru ke satu negara. Namun, dalam waktu 3 tahun ke depan akan masuk ke 20 negara di Afrika, Asia Timur, hingga Timur Tengah.
"Ini yang diharapkan oleh pemerintah, oleh negara ini. Ekspor kita semakin meningkat, semakin terus naik. Yang pada ujungnya kita berharap CAD (defisit transaksi berjalan) kita mengecil dan semakin nantinya neraca perdagangan kita juga bisa surplus" tegasnya.
Menurut Jokowi, kondisi impor yang masih dominan pada neraca perdagangan harus segera diselesaikan. Bahkan Mantan Wali Kota Solo ini optimis masalah tekor neraca perdagangan dan transaksi berjalan bisa diselesaikan.
"Jangan sampai impornya lebih banyak dari ekspor. Kalau sudah, yang namanya CAD bisa kita atasi, neraca perdagangan bisa atasi, kita tarung dengan negara manapun akan siap," tegas Jokowi.
Sementara PT Astra Internasional Prijono Sugiarto mengatakan ekspor mobil pikup medium ini dilakukan ke Filipina dengan total 6.000 unit hingga 2020. Dia menyebut, devisa yang didapat sekitar US$ 66 juta per tahun.
"Traga itu berarti ekstra lega. Terdengar seperti bahasa asing. Ekspor traga hari ini, awalnya akan diluncurkan untuk ke Filipina pada 2020 untuk 6000 unit pertama," kata Prijono.
Ke depan, Prijono mengaku akan melebarkan pasar ekspor Isuzu Traga ke 20 negara sekaligus.
"Ini suatu langkah awal karena menurut studi kami kami mampu ekspor ke lebih dari 20 negara apakah di Asia Timur, atau Afrika," jelasnya.
Sebagai informasi, pada tahun 2015,l PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) memindahkan pabrik yang sebelumnya berada di Pondok Ungu, Bekasi ke pabrik baru di Kawasan Suryacipta City of Industry di Karawang. Pabrik Isuzu Karawang Plant memiliki luas lahan 30 hektar dengan kapasitas regular 52.000 unit per tahun dan dapat dioptimalkan hingga menjadi 80.000 unit per tahun.
Pabrik Isuzu Indonesia ini merupakan salah satu langkah untuk mengantarkan Isuzu lebih dekat dengan visinya, yakni menjadi pemain dominan di segmen yang dilayani di Indonesia dan sebagai basis produksi kelas dunia di grup Isuzu. Oleh karena itu, selain memproduksi kendaraan niaga yang sesuai untuk pasar Indonesia, pabrik ini harus dapat menjadi basis produksi kendaraan yang akan diekspor ke berbagai negara.
Selain itu, ekspor Isuzu Traga sudah mendapatkan Fasilitas Pembebasan KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor). KITE merupakan salah satu fasilitas Menteri Keuangan yang pelaksanaannya dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Dengan menggunakan fasilitas ini, impor bahan baku yang diolah, dirakit, dipasang pada barang dan hasil produksinya akan diekspor tidak dipungut bea masuk dan PPn Impor.(dtf)