Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengklaim perseroan menekan defisit transaksi berjalan pasca pangkas impor solar dan avtur. Nicke mengatakan untuk impor minyak mentah yang berhasil dihemat mencapai Rp 43 triliun.
Ia menjelaskan, minyak mentah yang dibeli dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) asing 12,3 ribu barel per hari. Kini perseroan menyerap 130 ribu barel per hari atau naik 110 ribu barel.
"Sebelumnya crude yang kita beli dari KKKS yang perusahaan operator asing 12,3 ribu barel per hari, menjadi 130 ribu barel per hari jadi ada kenaikan 110 ribu barel per hari kalau kita kali 365 setahun itu sekitar Rp 43 triliun," tutur Nicke di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2019).
"Jadi itu kan penghematan devisa negara karena nggak perlu transfer keluar kalau impor. Kalau impor banyak keluar," tambahnya.
Nicke juga menyebutkan bahwa perseroan menurunkan jumlah impor solar dan avtur sebanyak 25 juta barel atau sekitar Rp 37 triliun. Perusahaan juga sudah mengekspor avtur Rp 12,7 triliun.
"Jadi selain tadi itu, kami juga melakukan penurunan impor solar dan avtur 25 juta barel itu dirupiahkan Rp 37 triliun. Untuk ekspor avtur, kalau kita hitung Rp 12,7 triliun. Jadi, kontribusi untuk meringankan CAD 2019 sudah mulai terlihat," katanya. dtc