Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Panyabungan. Terinfeksi difteri (corynebacterium diphtheria), 2 bocah perempuan warga Gang Amal Bakti, Kelurahan Kayu Jati, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), anak dari pasangan Sabariadi dan Irma Sabrina Yanti dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Adam Malik, Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) pada Rabu (11/12/2019) dan Kamis malam (12/12/2019).
Fatimah Azahra yang berusia 6 tahun 11 bulan terlebih dahulu dirujuk ke RSU Adam Malik Medan untuk dilakukan pengobatan. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan kembali pada keluarganya, naas tak dapat ditolak, Aira Safina Salwa (11) kakak dari Fatimah azahra siswi SD 12 ternyata juga positif terinfeksi difteri.
Kadis Kesehatan Madina, dr H Syarifuddin Nasution, kepada wartawan, Jumat (13/12/2019) menyatakan, setelah mendapat kabar adanya pasien yang positif terinfeksi difteri, langsung mengintruksikan agar Puskesmas Panyabungan Jae tempat pasien berobat segera merujuknya ke RSUD Panyabungan.
Akan tetapi karena alat medis yang tidak memadai, akhirnya pihak RSUD Panyabungan mengambil inisiatif untuk merujuk Fatimah Azahra, Rabu (11/12) ke RSU Adam Malik Medan guna mendapat penanganan yang lebih intensif dan alat medis yang lebih memadai.
Kemudian lanjutnya, pada Kamis (12/12) kembali merujuk Aira Safina Salwa pasien kedua yang merupakan kakak dari Fatimah Azahra ke RSU Adam Malik guna pengobatan yang lebih intensif.
"Mengingat penyakit corynebacterium diphtheria sebuah wabah yang menular dan mematikan, guna mengantisipasi adanya korban difteri lainnya, maka saya mengintruksikan kembali agar pihak puskesmas dibantu pihak rumah sakit untuk memberikan Vaksin kepada warga dilingkungan rumah pasien dan di sekolah pasien," ungkapnya.
Difteri ini bersifat mematikan. Karena, bakteri penyebabnya akan menghasilkan toksin dan membentuk membran putih tebal di tenggorokan atau amandel.
"Difteri ini dinyatakan sangat berbahaya, sebab racunnya dapat menyebar ke jantung dan saraf melalui aliran darah hingga dapat menimbulkan kematian," imbuhnya.
Dari Informasi yang dihimimpun, suspek difteri ini penularannya melalui uap pernafasan dan juga air liur atau benda yang kontak dengan penderita, seperti gelas, sendok dan lainnya.
"Terkait apa penyebab penyakit difteri ini, salah satu penyebabnya adalah kurangnya imunisasi pada anak di saat masih balita. Dan sebagai catatan, suspek difteri ini tidak saja menyerang anak namun juga bisa terjangkit terhadap orang dewasa," sebutnya.
Syarifuddin Nasution mengimbau kepada orang tua agar meningkatkan kesadaran atas perlunya imunisasi terhadap anak - anak di usia dini guna menghindari penyakit di masa depan.