Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Tebing Tinggi. Dandim 0204/DS, Letkol Kav Syamsul Arifin, mengingatkan bahwa peristiwa berdarah 13 Desember 1945 yang terjadi 74 tahun silam di Kota Tebing Tinggi bukan hanya masalah pembantaian massal oleh tentara Jepang kepada para pemuda pejuang yang mengakibatkan jatuhnya korban ribuan orang, banyak catatan penting dalam peristiwa tersebut.
“Mereka gugur semata-mata hanya untuk mempertahankan kemerdekaan yang baru saja diproklamirkan pada 17 Agustus 1945, untuk itu peristiwa bersejarah ini tidak boleh dilupakan oleh segenap bangsa khususnya oleh putra putri Kota Tebing Tinggi," ujar Dandim 0204/DS saat Peringatan Peristiwa Berdarah 13 Desember dan Peringatan Hari Bela Negara ke 71 tahun 2019, Jumat (13/12/2019), di Lapangan Merdeka setempat.
Menurut Dandim 0204/DS, dalam peristiwa bersejarah ini banyak catatan yang harus terus dilestarikan, terutama oleh generasi muda yaitu semangat persatuan dan kesatuan, jiwa patriotik, rela berkorban nyawa sekalipun demi bangsa dan negara.
“Dalam peristiwa tersebut tidak adanya perbedaan suku maupun agama, semua menjadi satu untuk merdeka atau mati dan semangat ini harus tetap kita lestarikan bersama dan sangat relevan untuk terus dikobarkan,” imbuhnya.
Letkol Kav Syamsul Arifin juga menyampaikan, zaman boleh berubah namun semangat persatuan dan kesatuan serta jiwa patriotik yang sudah diwariskan oleh pejuang pendahulu kita harus tetap abadi.
Kegiatan dirangkai dengan ziarah tabur bunga di Titi Gantung yang menjadi salah satu lokasi pembantaian dan lokasi Pemakaman Pahlawan Tanpa Nama di Kelurahan Bulian Kota Tebing Tinggi serta Peletakan Karangan Bunga di Tugu 13 Desember 1945.