Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Para pedagang kaki lima (PKL) di Lapangan Merdeka Medan mengaku kecewa dengan pernyataan Kadis Pertamanan Medan, M Husni. Pasalnya, M Husni menyalahkan PKL yang membuat jorok Lapangan Merdeka sehingga membuat pihaknya mengelas dua pintu akses masuk ke taman tersebut.
"Kami pedagang kecil hanya mencari makan seribu dua ribu rupiah di sini tapi kenapa seperti disingkirkan. Bagaimana dengan pedagang mewah di Merdeka Walk yang terkesan dibiarkan, padahal limbah dagangan mereka lebih membuat jorok dan bau di dekat sarana olahraga di Lapangan Merdeka," ungkap salah seorang pedagang, Wulan (35) kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (17/12/2019) sore.
Wulan yang membuka dagangan minuman di sekjtar Lapangan Merdeka persisnya di bawah areal toko buku ini mengaku sangat cemburu. Mengapa cemburu, karena pihaknya tetap menjaga kebersihan baik saat sedang berdagang hingga menutup dagangannya.
"Jadi mengapa kami yang jadi disalahkan membuat jorok taman dan Lapangan Merdeka ini, soal kebersihan kami jaganya, kalau mau bukti silahkan saja lihat langsung ke mari malah di belakang Merdeka Walk itu yang sangat jorok dan bau dari limbah bilangan dagangan mereka," beber Wulan lagi menggerutu.
Hal yang sama dikatakan Anto, pedagang bakso bakar ini juga tidak senang disalahkan oleh Dinas Pertamanan Medan. Menurutnya, karena mereka pedagang kecil bisa sesuka hati disalahkan padahal mereka tahu aturan termasuk kebersihan.
"Jadi karena kami pedagang kecil bisa sesuka hati disalahkan. Sementara dengan pedagang besar di Merdeka Walk itu tidak bisa diusik karena mereka memiliki 'uang', itu diskriminasi namanya," tegas Anto.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap pemerintah mau membuka mata terhadap apa yang terjadi di kawasan Lapangan Merdeka Medan ini.
"Kami meminta tolong kepada Gubsu Pal Edy Rahmayadi agar mau turun melihat kejadian yang menimpa kami ini, karena tindakan Dinas Pertamanan sudah sangat keterlaluan dengan menyalahkan kami sebagai orang yang membuat jorok di Lapangan Merdeka ini," katanya geram.
Diketahui sebelumnya, dua pintu masuk menuju Lapangan Merdeka persisnya di bawah arena toko buku dilas oleh oknum Dinas Pertamanan Medan. Selain pedagang, masyarakat yang hendak beraktifitas di Lapangan Merdeka juga menjadi terhambat sehingga harus memanjat pagar pembatas Lapangan Merdeka.
Anehnya, pintu gembok itu dilas dialaskan karena pedagang membuat jorok taman dan Tugu Juang 45 di Lapangan Merdeka tersebut. Hal tersebut bahkan dikatakan langsung oleh M Husni dalam pernyataannya di salah satu koran terbitan Medan.
"Yang digembok hanya pintu bagian kanan saja, itu sengaja agar tidak ada lagi pedagang berjualan di situ. Karena pedagang selama ini masuk dan berjualan di sekitar lokasi padahal di tempat yang sama berdiri Tugu Juang 45 akibat pedagang itu membuat lokasi jorok, meskipun sudah berulang kali kita minta para pedagang pergi tapi mereka kembali datang," tegas M Husni.