Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Sidikalang. Rupanya sudah ada tanda-tanda atau firasat dari pihak keluarga sebelum prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Lettu Infantri Erizal Zuhry Sidabutar (29) dinyatakan gugur dalam kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata di daerah Sagapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Dia tergabung dalam Satgas Nemangkawi saat kontak senjata terjadi.
Firasat akan terjadi peristiwa yang tidak diinginkan dirasakan ibu Lettu Erizal, Elizabeth Christina Siahaan, dan pamannya, John Tony Sidabutar. Tutur John, Rabu (18/12/2019), satu minggu sebelum keponakannya Lettu Erizal gugur (17/12/2019), dia bermimpi giginya bagian atas copot. Hal itu kemudian disampaikan kepada Elizabeth. Dia yakin mimpi seperti itu merupakan pertanda buruk. "Saya lihat saudara kami tidak ada yang sakit parah, saya anggap hanya mimpi biasa saja," tuturnya menjawab medanbisnisdaily.com, Rabu (18/12/2019). Mimpi berbeda dialami Elizabeth, persis dua hari sebelum putranya gugur. "Ibunya selama dua hari selalu gelisah dan tidak bisa tidur, pikirannya selalu mengingat kepada korban (Lettu Erizal). Ternyata itu semua pertanda kepergian keponakan kami," terang John. Kabar tentang gugurnya prajurit Lettu Erizal sudah tersiar luas ke kota kelahirannya di Sidikalang, Kabupaten Dairi. Tak sedikit warga merasa kehilangan atas meninggalnya putra terbaik dari wilayah penghasil kopi tersebut.