Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Batubara. Pemerintah Kabupaten Batubara menetapkan Desa Padang Genting, Kecamatan Talawi, sebagai kampung tenun. Diharapkan, lokasi ini akan menjadi icon tempat wisata yang akan ramai dikunjungi dan akan menampilkan sejarah cara menenun.
"Melihat prospek dan sejarah budaya lokal di Batubara, maka saat ini kita merintis pendirian kampung tenun. Keberadaan kampung tenun ini secara perlahan akan menambah dan meningkatkan panghasilan masyarakat," kata Bupati Batubara, Zahir, saat meresmikan Kampung Tenun, di Desa Padang Genting, Kecamatan Talawi, Kamis (19/12/2019).
Ia mengatakan, pada umumnya di Desa Padang Genting, setiap wanita memiliki keterampilan menenun. Proses pembuatannya yang masih menggunakan alat tradisional dan masih dikerjakan secara manual.
Masyarakat Kabupaten Batubara sadar betul dengan warisan turun temurun sebagai identitas Suku Melayu yang perlu dipertanggungjawabkan dan dilestarikan. Untuk itu, di Kabupaten Batubara ada satu kampung yang digagas menjadi sentra tenun songket melayu Batubara, yaitu Desa Padang Genting.
"Disamping Desa Padang Genting, desa yang berdekatan seperti Desa Mesjid Lama, Tanjung Tiram, Lima Puluh maupun daerah lainnya, kedepan juga akan diplot menjadi kampung tenun," kata Zahir.
Untuk itu, kita berharap dengan keberadaan kampung tenun, tidak ada lagi keraguan dan kekhawatiran kain khas ini akan hilang. Sebaliknya, keberadaan kampung tenun ini akan membuat banyak orang terlibat dalam pembuatan kain tenun.
"Saya minta songket Batubara ini agar segera dihak patenkan agar tidak diklaim oleh daerah lain. Saya minta ini harus segera dilaksanakan," ujar Zahir.
Plt Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Kabupaten Batubara, Margareta Silalahi menuturkan, peresmian kampung tenun di Desa Padang Genting merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Batubara dalam membangun dan menumbuhkan industri kreatif. Kampung tenun ini merupakan cikal bakal embrio untuk mengangkat Kebupaten Batubara sebagai salah satu penghasil tenun terbaik di Indonesia.
"Tahun ini Dinas Koperasi dan UKM akan mengirimkan 6 nama calon pengerajin penerima OVOP ke Kementerian Perindustrian untuk ikut berkompetisi dan naik kelas ditahun 2020. Selain itu, tahun juga kita telah beberapa kali memfasilitasi UMKM khususnya pengerajin tenun untuk mengikuti sosialisasi, pelatihan dan studi banding," pungkasnya.