Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tanah Karo. Indikasi serangan Afican Swine Fever (ASF) dan virus hog cholera (HC) terhadap ternak babi di kabupaten Karo, Sumatra Utara masih terus berlanjut. Hingga Kamis (19/12/2019) malam, terdata sebanyak 2.104 ekor babi yang mengalami kematian mendadak.
Data yang diperoleh medanbisnisdaily.com dari Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Jumat (20/12/2019) angka kematian babi per kecamatan adalah sebagai berikut : Lau baleng 739 ekor, Kabanjahe 605 ekor, Mardinding 346 ekor, Munte 243 ekor, Barusjahe 130 ekor, Dolat rakyat 14 ekor, Merek 8, Tiga Panah 7 ekor, Kutabuluh 7 ekor, Tiganderket 3 ekor, dan Tigabinanga 2 ekor.
" Data yang masuk hingga kemarin malam, sudah sebanyak 2.104 ekor babi yang diternakkan warga di 11 kecamatan di kabupaten Karo mengalami kematian. Saat ini Pemda Karo menyediakan lahan penguburan di tanah milik pemerintah daerah di kawasan Desa Lingga”, ujar Metehsa kepada medanbisnisdaily.com didampingi Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, drh Hernie Lydia.
Terkait Kabupaten Karo salah satu daerah yang telah dinyatakan Pemerintah Pusat, masuk dalam zona wabah serangan Demam Babi Afrika (ASF), Metehsa memberi tanggapan secara diplomatis. Menurut Kadis Pertanian Karo, sehubungan hal itu dirinya belum dapat memberi keterangan lebih jauh. Karena surat resmi dari kementrian belum sampai ditangannya.