Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kepala OIF (Observatorium Ilmu Falak) UMSU,
Arwin Juli Rahmadi Butarbutar, menyebut peristiwa Gerhana Matahari Cincin yang terjadi hari ini merupakan peristiwa astronomi langka yang jarang terjadi.
"Momen kali ini 26 Desember 2019, ini momen astronomi langka, kenapa langka oleh karena momennya gerhana matahari cincin, hanya saja titik tidak di Kota Medan," ujarnya di Kampus Pascasarjana UMSU, Jalan Denai, Kamis (26/12/2019).
Pukul 12.10 WIB, kata dia, merupakan puncak Gerhana Matahari Cincin. Di Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan titik terjadi Gerhana Matahari Cincin.
"Ketertutupan tampangan matahari oleh penampang bulan sebagai tampak dari permukaan bumi itu mencapai 90 persen, jadi kalau langit cerah, kita seolah-olah akan melihat suasana langit seperti Maghrib, moment ini dalam dunia astronomi adalah momen yang langka," jelasnya.
Karena momen langka, ia menyebut banyak masyarakat dan kalangan ilmuan berlomba-lomba untuk mengkaji dan menggali hikmah keilmuan dibalik peristiwa itu sendiri.
Ia juga tidak menganjurkan masyarakat untuk melihat langsung Gerhana Matahari Cincin.
"Makanya kita edukasi dengan menggunakan kacamata. Hari ini ada 3 ribu kacamata yang kita berikan kepada masyarakat, ada juga teropong astronomi yang disiapkan untuk melihat Gerhana Matahari Cincin," jelasnya.