Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Dampak bencana banjir di Jakarta sejak 1 Januari 2020, pengiriman jeruk peras untuk pabrikan dan pasar di Jakarta untuk sementara terhenti. Petani jeruk di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara terpaksa menghentikan atau menunda panen jeruk mereka.
"Ada truk yang membawa jeruk dari Langkat masih mangkal di Provinsi Banten, karena Jakarta Banjir. Jadi, pengiriman jeruk ke Jakarta untuk sementara dihentikan tanpa batas waktu," sebut Suryadi, salah seorang supplier jeruk di Besitang, Langkat, untuk pasokan ke Jakarta, Sabtu (4/1/2020).
Menurut kalangan supplier lainnya, untuk pengiriman ke Pulau Batam Provinsi Kepri masih berlanjut, namun hanya untuk pasar. Jika pengiriman ke Jakarta, selain mengisi pasar, juruk asal Langkat juga mengisi keperluan pabrikan di Jakarta.
Secara terpisah, kalangan petani jeruk di Kecamatan Besitang, Pangkalan Susu, Brandan Barat, Gebang, Secanggang dan dan Kecamatan Stabat, menyebutkan, mereka telah menunda panen jeruknya sambil menunggu buah jeruk mereka membesar.
"Memang kalau untuk pasar Medan banyak juga pedagang penampung yang menawar untuk beli, tetapi sangat murah, hanya Rp 3.500 - Rp 4.000/kg. Jadi, kita tunda untuk panen, tapi kalau pembeli untuk kirim Jakarta, baru kita panen. Saat ini harga jeruk mentah untuk pabrik dan jus di Jakarta masih menjanjikan. Di tingkat petani masih Rp 6.000 - Rp 7.000/kg, tergantung jauh dekatnya lokasi tanaman jeruk dan kualitas produksi," kata Sulaiman, Parno dan Mujiono, petani jeruk di Besitang dan Brandan Barat.