Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Bisnis jual beli daging babi diharapkan akan kembali normal di awal tahun ini pasca wabah hog cholera yang menyebabkan ribuan ekor babi mati. Natal dan Tahun Baru kemarin menjadi momentum. Berbagai kampanye pun sudah dilakukan untuk itu. Salah satunya seperti yang dilakukan Asosiasi Rumah Makan BPK Kota Medan yang menggelar wisata kuliner babi di Medan, 16 Desember 2019.
Sayang, harapan itu belum sepenuhnya terwujud. Sejumlah pedagang daging babi mengaku, bisnis mereka masih belum normal seperti sebelum virus hog cholera menyerang hewan ternak ini sejak beberapa bulan lalu.
Hal itupun diakui salah satu pedagang babi yang berjualan di pinggir Jalan Medan Tanjung Morawa, Anton Sitepu. Menjawab medanbisnisdaily.com, Minggu (5/12/2020), Anton mengaku, penjualan daging babi saat Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Biasanya Natal dan Tahun Baru bisa laku 3-4 ekor per hari. Tapi Natal dan Tahun Baru tahun kemarin, jual 2 ekor pun susah," akunya.
Walau begitu, Anton mengaku kondisi saat ini sudah lebih baik dibanding ketika awal-awal virus hog cholera menyerang ternak ini. Menurutnya hal itu disebabkan karena masyarakat sudah kembali mulai mengkonsumsi daging babi.
"Kalau kemarin, pesta adat pun sempat tak gunakan daging babi. Tapi sekarang sudah mulai kembali normal. Mudah-mudahan tahun ini kondisinya semakin baik," harapnya.