Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Bupati Labuhanbatu Utara (Labura), Kharuddin Syah Sitorus, mengatakan,pihaknya masih berupaya untuk mencari dua orang yang masih dinyatakan hilang saat peristiwa banjir bandang di Desa Pematang, Kecamatan Na IX-X.
"Masa pencarian belum ada berakhir, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) tiap hari kita perintahkan cari, kecuali malam," ujarnya, di Asrama Haji, Medan, Sabtu (4/1/2020).
Mengenai adanya dugaan ilegal logging yang menjadi penyebab banjir bandang, ia belum bisa memastikan. Apalagi, sejak menjabat baru kali ini banjir bandang terjadi di wilayahnya. Akan tetapi dia heran mengapa bisa sampai muncul batu-batu berukuran besar saat banjir bandang.
"Batu-batu besar bisa muncul dari mana saya tidak tahu. Tapi yang jelas di sungai ada batu besar, sebesar mobil Avanza. Soal hutan, jauh di atas, bisa gak masuk daerah kita (Labura), daerah Toba sana, kan air dari atas, dari Toba ke Labura, saya pikir itu, banyak gelondongan kayu yang sudah lapuk," bebernya.
Pemkab Labura, ujar dia, akan bertanggung jawab menyediakan tempat tinggal bagi korban banjir bandang.
"Insya Allah dalam waktu dekat akan ada rapat, kewajiban sebagai bupati untuk membangun rumah mereka yang hanyut, atau rusak berat atau di relokasi, kita akan bangun dengan APBD Labura, dalam waktu dekat," tuturnya.
"Kondisi korban yang tiga sudah dikebumikan malam itu juga setelah ditemukan. Ibunya, anaknya dua. Yang belum dapat anaknya satu lagi sama suaminya," lanjutnya.
Kata politikus Partai Golkar ini, tidak ada warganya yang menderita penyakit gatal-gatal atau semacamnya. Sebab, begitu peristiwa terjadi, ia langsung menginstruksikan agar dibuat posko dapur umum dan posko kesehatan selama 24 jam.
"Jadi warga kita tanggung makannya, tidak ada kelaparan. Dalam waktu dekat yang tinggal dekat sungai akan direlokasi, lokasi kita beli, kita pindahkan," sebut mantan anggota DPRD Sumut ini.