Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan berpendapat, penyakit degeneratif atau penyakit tidak menular masih akan menjadi momok pada tahun 2020 ini. Karenanya, penyakit ini harus menjadi perhatian, agar tidak sampai terus menjangkit masyarakat khususnya di Kota Medan secara luas.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dr Edwin Effendy menyampaikan, untuk itu, pihaknya pada tahun ini juga akan memfokuskan untuk menekan penyakit ini. "Apalagi untuk perkotaan sepert Medan, tentu sangat beresiko atas penyakit (degeneratif) ini," ungkapnya kepada wartawan, Selasa (7/1/2020).
Oleh karena itu, Edwin menjelaskan, penerapan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) akan terus ditekankan. Ia berharap, pola hidup sehat seperti ini dapat menjadi kebiasaan sehari-hari dari masyarakat.
"GERMAS inj supaya kesehatan mandiri masyarakat bisa menjadi kekuatan mendasar. Hal ini untuk mencegah, jangan sampai orang sakit," jelasnya.
Selain penyakit degeneratif, seperti stroke, jantung, ginjal, kanker dan lainnya tersebut, Edwin juga mengaku pihaknya akan konsen dalam menekan angka terjadinya kasus stunting (tubuh pendek). Apalagi, sambung dia, eliminasi stunting ini juga merupakan program nasional.
"Untuk antisipasi termasuk stunting, kita akan melibatkan semua pihak mulai dari Pendidikan, Puskesmas, PKK, maupun lainnya yang terkait," pungkasnya.
Sebelumnya, pengamat kesehatan yang juga Ketua Jaringan Kesehatan Masyarakat (JKM) Sumut dr Delyuzar menyampaikan, tingginya kasus penyakit degeneratif, dikarenakan telah terjadinya pergeseran trend penyakit di masyarakat dari kasus menular (infeksi) ke tidak menular. Hal ini sebutnya, tak terlepas dari kebiasaan dan pola hidup masyarakat modern yang kurang sehat, dan juga faktor usia.
Selain pola hidup dan usia, pengaruh pola makan dan jarang berolahraga juga dapat memicu terjadinya penyakit degeneratif ini. Apalagi kebiasaan masyarakat yang kerap mengkonsumsi makanan cepat saji, yang notabene tinggi lemak dan gula, serta minim serat.
"Selain itu untuk penyakit infeksi kan sekarang sudah lebih tertangani, sehingga trendnya lebih bergeser ke penyakit degeneratif," tandasnya.