Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Memasuki awal tahun 2020, Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, merombak sekaligus melantik 2 pejabat eselon II setingkat Asisten dan 86 pejabat eselon III di lingkungan Pemprov Sumut, di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Jumat (10/1/2020).
Bahkan pelantikan pejabat Eselon III itu tidak berhenti di situ saja. Dalam waktu dekat ini, dia juga melantik untuk gelombang kedua dan ketiga. Seyogianya dia ingin agar semua serentak dilantik pada Jumat pagi, namun ternyata mekanismenya masih berposes di Baperjakat.
"Ada 3 gelombang nanti itu, ada 3 gelombang, karena tak bisa memproses Baperjakat itu langsung sekian banyak, nanti akan dibikin lagi (pelantikan eselon III) gelombang kedua, gelombang ketiga. Saya berharap secepatnya, setiap minggu 2 gelombang itu dilantik," ujar Edy menjawab wartawan usai pelantikan.
Sebelumnya dalam arahan pelantikan, Gubernur Edy memuji Arsyad Lubis, yang adalah "moranya" karena semarga dengan isterinya, yaitu Nawal Lubis. Pujian itu disampaikannya kepada Arsyad karena bekerja baik selama mengomandoi Dinas Pendidikan Sumut.
Kini Arsyad didapuk menjadi Asisten Administrasi Pemerintahan Setdaprov Sumut. Arsyad tidak melalui ujian atau seleksi menempati jabatan itu, tetapi dari hasil asesmen (penilaian) kinerja. Lalu siapa sosok yang menggantikan Arsyad?.
Gubernur Edy mengaku tidak tahu. "Ada yang bilang si A si B si C. Saya tidak terlalu tahu itu, lakukan yang terbaik, seleksi yang terbaik," sebut Edy pada pelantikan yang juga dihadiri Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajeksah, tersebut.
Namun ke depan, Edy Rahmayadi ingin sosok Kadis Pendidikan yang lebih baik dari Arsyad. "Saya kepingin dia itu harus lebih baik daripada Pak Arsyad, karena tak ada terbuka ini kalau pendidikan tidak menjadikan senior, menjadikan kualitas," ujarnya.
Pujian yang sama juga disampaikannya kepada Arief Sudarto Trinugroho, yang dilantik sebagai Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Setdaprov Sumut, dari jabatan sebelumnya, Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu.
Begitu pun, baik pengganti Arsyad Lubis maupun Arief Sudarto Trinugroho, tetap melalui seleksi terbuka (open bidding) ataupun asesmen.
"Eselon II mekanismenya berbeda. Ada asesmen, ada seleksi open bidding, jadi tak bisa begini. Kalau inikan (penentuan pejabat eselon III) Baperjakat. Ini bisa langsung dipilih, cek harus sesuai permintaan si user, pemakainya kan kepala dinas," pungkas Edy.
Sebagaimana diketahui, seleksi ulang untuk 7 jabatan Eselon II yang diajukan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) sejak Oktober 2019. Namun sejauh ini KASN belum menyetujui usulan itu sebelum Pemprov Sumut menjelaskan alasan seleksi yang digelar sebelumnya.