Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan ekspor bahan mentah harus dihentikan. Kebijakan ini sudah berjalan diawali dengan penghentian ekspor nikel.
Selanjutnya, Jokowi berencana menghentikan ekspor beberapa produk mentah mulai dari bauksit hingga batu bara.
"Yang lain juga banyak, satu persatu akan kita setop mungkin tahun depan bauksit, tahun depannya timah, Tahun depannya batubara, kopra setop. Ingat kopra, minyak kelapa bisa dijadikan avtur," ujar Jokowi dalam pembukaan Rakernas I sekaligus HUT ke-47 PDI-Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (10/1/2020).
Jokowi memberi contoh CPO (crude palm oil atau minyak sawit mentah). Menurutnya CPO jangan terus-terusan diekspor karena bisa diolah menjadi produk jadi atau setengah jadi, misalnya biodiesel 20% (B20) atau (B30).
Menurut Jokowi jika dengan program B30, yang nanti dikembangkan menjadi B50 hingga B100, pemerintah bisa menekan impor minyak yang ujungnya bisa menghemat uang negara.
"Bayangkan dengan menjadikan CPO kita ke B30, kita menghemat kurang lebih Rp 110 triliun per tahun dan nantinya kalau sampai kepada B50 yang jelas lebih Rp 20 triliun. Kalau ini semua bisa masuk ke B100 saya tak bisa bayangkan bahwa kita sudah tidak impor minyak lagi, semua yang kita pakai adalah biodiesel," tutur Jokowi.
Jokowi menambahkan, memulai kebijakan menyetop ekspor tersebut memang tidak mudah, tapi jika tidak dirancang dari sekarang Indonesia akan menjadi eksportir bahan mentah.
"Kalau negara tidak memiliki strategi ekonomi besar dalam rangka merancang pembangunan jangka panjang, kita akan jadi eksportir bahan mentah. Nggak akan jadi nikel untuk baterai," tutur Jokowi. dtc