Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Dairi. Pengerjaan proyek parit irigasi dipersawaan Dusun Lae Meang, Desa Lae Nuaha, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kabupaten Dairi diduga asal jadi. Pasalnya proyek yang baru selesai dikerjakan itu, lantai semennya sudah terlihat rusak dan terkopek
Informasi dari warga setempat, proyek tersebut baru satu bulan selesai dikerjakan. Namun begitu dialiri air, lantai parit langsung rusak dan terkelupas semua semennya hingga terlihat lapisan batunya.
"Saat pengerjaanya, sawah warga juga banyak yang rusak, karena air parit yang dialihkan ke embung meluap dan membanjiri persawahan warga," sebut Saidin Manik mewakili warga dusun Lae Meang, kepada wartawan, Selasa (14/1/2020)
Dengan rusaknya parit irigasi tersebut, Saidin berharap kepada Pemerintah Kabupaten Dairi melalui dinas terkait segera melakukan perbaikan secepatnya agar kerusakan tidak lebih parah lagi.
"Kalau tidak dilakukan perbaikan secepatnya, kita takutkan parit akan bertambah rusak dan berakibat patal bagi persawahan warga," ucapnya.
Kepala Desa Lae Nuaha, Wahyu Sagala saat dimintai tanggapan terkait proyek irigasi di desa yang dipimpinnya mengatakan, kalau pihaknya tidak tau menahu tentang proyek tersebut. Karena sebelumnya tidak ada pemberitahuan kepada pihak pemerintah desa.
"Nggak tau kita masalah proyek irigasi itu, coba tanyakan langsung ke Dinas PU Bina Marga biar lebih jelas," ujar Wahyu.
Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PU Bina Marga, Davit Pasaribu saat ditemui di ruang kerjanya membenarkan kerusakan parit irigasi yang berada di Dusun Lae Meang. Dalam waktu dekat ini akan dilakukan perbaikan secepatnya.
"Kita sudah meninjau dan mengecek lokasi proyek tersebut, terkait adanya kerusakan kita sudah perintahkan kepada pihak rekanan untuk melakukan perbaikan. Masih ada masa perawatan selama enam bulan setelah selesai pengerjaan proyek," terang Davit.
Dijelaskan Davit, kalau pengerjaan proyek sebenarnya bukan asal jadi, tapi karena terlalu cepat dialiri air dan di lokasi parit juga banyak terdapat sumber mata air, sehingga lantai parit cepat rusak. Pun demikian pihak rekanan akan bertanggungjawab untuk melakukan perbaikan secepatnya.
"Proyek irigasi tersebut dikerjakan, CV Yamamo yang dananya bersumber dari APBD TA 2019 dengan Anggaran Rp 199 juta," kata Davit.
Pantauan wartawan, sepanjang parit irigasi sepanjang lebih kurang 222 meter yang baru selesai dikerjakan, hampir seluruhnya lantainya rusak dan terkopek.
Aliran air sudah sudah menggerus lantai dan dinding parit hingga batu dasar lantai terlihat dan sebagian sudah hanyut terbawa air.