Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Nisel. Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Nias Selatan (Nisel), Firman Giawa, bersama Kaban BPBD, Idealis Dakhi, Kadis Sosial, Intansani Haria dan Camat Onolalu, Darnis Harita, mengunjungi warga korban kebakaran rumah di Desa Hilifalago, Kecamatan Onolalu, Nias Selatan. Selasa (14/01/2020). Sekwan Firman Giawa mengatakan, kedatangan mereka sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang terkena bencana.
"Kehadiran kita disana itu mewakili pemerintah, di situ ada Kepala BPBD, Kadis Sosial dan Camat Onolalu," ujar Firman Giawa.
Kunjungan mereka tersebut turut menyampaikan beberapa bantuan kepada keluarga korban kebakaran tersebut, seperti bahan sembako untuk kebutuhan keluarga, seragam sekolah dan amplop berupa uang tunai.
Salah satu pemilik rumah yang terbakar mengalami kebakaran dibagian tubuhnya, Firman Giawa, menyebutkan telah meminta korban untuk melakukan pengobatan di Rumah sakit atau Puskesmas.
"Korban yang terbakar itu adalah Ibu-ibu dan kita sudah meminta beliau untuk berobat dan kita juga sudah memberikan sedikit biaya pengobatan," Tukas Firman Giawa.
Pada kunjungan kasih tersebut, turut didampingi Kades Hilifalago, Terwujud Gari, dan beberapa tokoh masyarakat dan ASN lainnya.
Camat Onolalu, Darnis Harita, mengatakan kehadiran Sekwan, Firman Giawa, Kepala BPBD, Idealis Dakhi dan Kadis Sosial, Intansani Haria, dalam rangka untuk mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nias Selatan untuk mengunjungi warga yang kebakaran rumah di Desa Hilifalago.
"Kehadiran Pak Sekwan, Kepala BPBD, dan Kadis Sosial untuk mewakili Pemkab Nias Selatan dalam kunjungan kasih terhadap warga korban kebakaran rumah yang terjadi beberapa waktu lalu. Kami mengucapkan terimakasih atas kepeduliannya terhadap warga yang mengalami musibah kebakaran rumah," Ujar Darnis Harita.
Kebakaran rumah yang ada di Desa Hilifalago terjadi 06 Januari 2020 sekitar jam 03.00 dini hari. Ada dua rumah warga terbakar tersebut yakni milik Ina Yudi dan Ama Seniman Sarumaha.
Dukari Sarumaha alias Ama Yuniman Sarumaha, menuturkan bahwa api berasal dari dapur, dimana kedua rumah itu hanya memiliki satu dapur yang masih tradisional denganenggunakan kayu bakar. Karena rumah terbuat dari papan, sehingga memudahkan bagi api untuk menghanguskan kedua rumah tersebut hingga rata dengan tanah.
"Saat itu kami sedang tertidur semua, dan kami tidak sempat lagi memadamkan api tersebut. Disisi lain keberadaan rumah kami ini agak jauh dari pemukiman warga banyak," Ungkapnya Dukari Sarumaha.
Diperkirakan total kerugian kedua rumah tersebut mencapai Rp 60 juta, dimana beberapa barang berharga ikut terbakar dan tidak terselamatkan seperti Rp 35 juta uang tunai dan emas seharga Rp 25 juta yang hangus terbakar di serta surat-surat penting lainnya.
Dukari Sarumaha, berharap ada perhatian Pemkab dan Dermawan untuk membantu mereka membangun rumah yang baru sebagai tempat tinggal mereka. Dimana saat ini mereka tinggal dirumah sanak saudara untuk sementara waktu.