Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumut, Salman Alfarisi meminta agar kegiatan Festival Danau Toba (FDT) tetap dijalankan apabila anggaran untuk kegiatan tersebut telah masuk ke dalam APBD tahun anggaran 2020.
"Saya tidak tahu apakah anggaran itu sudah masuk atau belum di APBD 2020, karena dewan saat ini tidak terlibat dipembahasannya. Kalau tidak dianggarkan maka bisa menjadi waktu bagi gubernur dan jajaran untuk melakukan evaluasi," jelasnya, Kamis (16/1/2020).
"Kalau sudah dianggarkan di APBD 2020, kita berharap gubernur dan perangkatnya berkreasi lebih baik lah, lebih smart dibandingkan sebelumnya. Karena kita lihat responnya sangat lokal, tidak antusiasme masyarakat , ada turis mancanegara tapi tidak banyak, tidak antusias mereka," ungkapnya.
Berkaca dari tahu lalu, politikus PKS itu menyebut pelaksanaan FDT digelar pada akhir tahun. Menurutnya, masih banyak waktu yang dimiliki gubernur dan jajaran untuk melakukan evaluasi atas pelaksanaan FDT 2019 serta menyusun konsep FDT 2020.
BACA JUGA: Tahun 2020 Festival Danau Toba Ditiadakan, ini Alasannya
Gubernur Edy Cari Bentuk Kegiatan Lain Gantikan Festival Danau Toba
Penyusunan konsep FDT 2020, kata dia, bisa dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama, cukup satu dua bulan.
"Untuk waktu evaluasi tidak lama, sebulan dua bulan. Biasanya (FDT) akhir tahun, masak dalam beberapa bulan kedepan tidak cukup waktu menyusun konsepnya lebih baik. Bisa datangkan praktisi, lihat daerah pariwisata hidup, kira-kira konsep seperti apa yang menghadirkan wisatawan mancanegara dan dalam negeri, begitu," urainya.
Seperti diberitakan, belajar dari penyelenggaraan even wisata Festival Danau Toba pada tahun 2019 yang mengecewakan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara ingin menyempurnakan persiapannya. Oleh sebab itu tahun 2020 festival tahunan yang biasanya digelar rutin tersebut ditiadakan.
Salah satu penyempurnaan persiapan adalah perubahan waktu penyelenggaraan. Semula pada bulan Desember, digeser menjadi bulan Juni. Tepatnya pada saat anak-anak sekolah memasuki masa liburan. Berbeda jika diadakan pada Desember, pengunjung festival sepi.
"Karena pelaksanaannya diubah menjadi pada bulan Juni, kan persiapannya jadi sempit jika dihitung dari sekarang. Itu sebabnya Festival Danau Toba kembali akan digelar pada tahun 2021, tahun ini ditiadakan," terang Kadis Budpar Sumut, Ria Telaumbanua, seusai mengikuti rapat kerja dengan Komisi E DPRD Sumut (8/1/2020).
Kesepakatan perubahan waktu dari Desember ke Juni disebutkan Ria setelah melalui pembahasan dengan Badan Pengelola Otorita Danau Toba. Adanya pengembangan objek-objek wisata di kawasan Danau Toba, ditambah pembangunan infrastruktur yang kian baik, akan menambah lonjakan pengunjung.
Dengan waktu yang lebih panjang dia meyakini persiapan pelaksanaan Festival Danau Toba tahun mendatang akan lebih matang. Dengan demikian harapan kedatangan pengunjung akan lebih membludak dapat terwujud. Tidak seperti tahun lalu, sepi.