Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Nilai Tukar Petani (NTP) menjadi salah satu indikator untuk melihat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. Karena ini merupakan perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani. NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Jadi semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani, begitu juga sebaliknya.
Sayangnya, Sumatra Utara (Sumut) belum mampu untuk mengerek NTP di atas 100 yang merupakan level ideal untuk petani. Bahkan sepanjang tahun 2019, NTP Sumut selalu berkutat di bawah 100 dan pada Desember 2019 hanya 99,08.
Lalu apa yang harus dilakukan Sumut untuk mengerek NTP sekaligus bisa menunjukkan jika petani Sumut sudah bisa memenuhi kebutuhannya setelah menjual produk pertaniannya?
Menurut pengamat pertanian dari Universitas Sumatra Utara (USU), Prof Abdul Rauf, Sumut harus bisa membangun pertanian secara berkesinambungan.
"Pembangunan ini berlaku pada semua subsektor. Meski selama ini Sumut dikenal sangat mumpuni di subsektor perkebunan, tapi itu harus diubah. Karena semua subsektor pertanian bisa jadi unggulan," katanya, Sabtu (18/1/2020).
Rauf mengatakan, jika pembangunan semua subsektor pertanian di Sumut dilakukan secara merata, itu akan bisa membuat pendapatan petani terdongkrak. Secara otomatis, kontribusinya terhadap perekonomian juga akan tinggi. Karena di tengah perlambatan ekonomi global, konsumsi diharapkan bisa menjadi salah satu penopang perekonomian. Dan hal ini akan bisa terealisasi jika NTP tinggi yang berarti pendapatan petani juga naik.
Paling penting juga, program-program kerja pemerintah provinsi dan kabupaten/kota harus menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan ril petani. Karena jika bertahan dengan program yang sudah tertuang dan monoton, maka hasilnya tidak akan maksimal.
"Potensi pertanian Sumut sangat besar. Harusnya petani kita sudah sejahtera. Jadi ini harus bisa diubah tahun ini. NTP itu harus di atas 100 supaya petani bisa dibilang sejahtera," kata Rauf.