Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Sudah berlangsung 3 pekan, harga cabai merah di tingkat petani di Kabupaten Langkat bertahan di level Rp 20.000/kg. Sementara, produksi cabai petani mulai habis akibat cuaca panas.
"Sudah sebulan lebih tidak ada turun hujan, sejak minggu pertama Desember 2019 lalu, hujan tidak turun lagi hingga lewat pertengahan Januari 2020. Pohon cabai sudah layu dan berangsur mati, bunga cabai yang keluar tidak menjadi putik buah. Harga jualnya pun sejak minggu terkagir tahun lalu hingga saat ini bertahan di Rp 20.000/kg," sebut Fadli, petani cabai di Dusun Paluh Baru, Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, Langkat, Sabtu (18/1/2020).
Disebutkan mereka, untuk menyiram tanamanpun tidak bisa lagi, akibat paret dan waduk tempat penyimpanan air sudah kering.
"Tidak ada yang untuk menyiram, air diwaduk buatan dan dikanal juga mengering, sehingga tanaman layu dan rontok daunnya. Padahal, usai panen, kami berencana menanam cabai lagi, persemaian bibit cabaipun tidak tumbuh dengan sempurna akibat cuaca terlalu panas," sebut kalangan petani cabai di Desa Pasar Rawa, Langkat.