Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Teheran. Sejumlah warga Iran memberikan reaksi keras terhadap pernyataan pemimpin tertinggi mereka, Ayatollah Ali Khamenei, soal insiden salah tembak pesawat maskapai Ukraina. Khamenei juga dianggap meremehkan unjuk rasa yang digelar ratusan warga Iran untuk memprotes insiden tersebut.
"Dia (Khamenei-red) bahkan tidak berusaha menenangkan rakyat dan sungguh mengabaikan demonstran," sebut salah satu aktivis Iran yang enggan disebut namanya, seperti dilansir AFP, Sabtu (18/1/2020).
Unjuk rasa terbaru digelar di Teheran setelah pemerintah dan militer Iran mengakui telah secara tidak sengaja menembak pesawat maskapai Ukraina pada 8 Januari lalu. Total 176 penumpang dan awak, yang sebagian besar warga Iran, tewas dalam insiden itu.
Pengakuan militer Iran disampaikan setelah tiga hari menyangkal berbagai tuduhan dan indikasi dari negara-negara Barat. Sebagian rakyat Iran merasa marah pada cara pemerintah dan militer menangani insiden tersebut.
Dalam ceramah saat memimpin salat Jumat di Masjid Agung Imam Khomeini di Teheran pada Jumat (17/1) waktu setempat, Khamenei menyebut jatuhnya pesawat maskapai Ukraina itu sebagai 'kecelakaan pahit'.
Namun dia juga menyatakan bahwa tragedi itu tidak seharusnya membayangi 'pengorbanan' Komandan Pasukan Quds Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani, yang tewas dalam serangan drone Amerika Serikat (AS) di Irak pada 3 Januari lalu.
"Dia (Khamenei-red) secara terang-terangan menyatakan Qasem Soleimani jauh lebih penting daripada para penumpang pesawat Ukraina," sebut aktivis Iran yang dihubungi AFP via telepon tersebut.
Untuk membalas kematian Soleimani, pekan lalu Iran melancarkan serentetan serangan rudal terhadap markas pasukan AS di Irak. Namun beberapa jam setelahnya, Iran malah menembak jatuh pesawat penumpang jenis Boeing 737-800 tersebut.
Seorang warga Iran lainnya dalam komentar via aplikasi messenger Telegram kepada AFP, menyebut Khamenei "mengatakan dengan terus terang... 'mereka yang tewas, baik di daratan atau di udara, tidak penting bagi saya'".
Dalam pernyataannya, Khamenei juga bersikeras menyebut unjuk rasa memprotes insiden salah tembak pesawat maskapai Ukraina, yang berlangsung beberapa hari, tidak mewakili rakyat Iran pada umumnya.
"Ketika dia mengatakan orang-orang ini bukanlah bagian dari kita, itu memperdalam perpecahan di antara rakyat dan memperluas jarak antara rakyat dan pemerintah," sebut seorang seniman berusia 24 tahun di Teheran, yang juga enggan disebut namanya, kepada AFP.
"Dan hal itu membuat seseorang seperti saya, yang tidak dekat dengan rezim, mengupayakan perubahan jauh lebih agresif," imbuhnya.
Salah satu warga Iran lainnya memberikan komentar via Twitter yang berbunyi: "Mengabaikan demonstran dan mengurangi jumlah mereka menjadi ratusan orang dibandingkan pemakaman Qasem Soleimani merupakan perspektif dari rezim (Iran-red)."
Diketahui bahwa dalam pernyataannya, Khamenei membandingkan demonstran di Teheran yang memprotes pemerintah Iran dan dirinya beberapa hari lalu, dengan kehadiran nyaris satu juta warga Iran yang turun ke jalanan untuk melayat pemakaman Soleimani.
"Tidak ada yang baru, hanya slogan, slogan dan slogan. Dia bahkan tidak menyatakan masa mengheningkan cipta selama satu menit untuk para korban kecelakaan pesawat," sebut seorang wanita Iran berusia 35 tahun kepada AFP.(dtc)