Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Jika pasokan cabai merah dari Kabupaten Sigli, Provinsi Aceh ke Sumatera Utara berkurang akibat produksi yang mulai menurun, harga cabai di tingkat petani di Langkat berpeluang naik di atas Rp 20.000/kg. Terlebih, produksi cabai petani di Langkat juga mulai menipis akibat musim panas yang membuat tanaman cabai petani menjadi layu dan mati.
"Beberapa bulan terakhir ini kan pasokan cabai dari Aceh ke Langkat terus membludak, dan harga cabai petani Langkat pun anjlok hingga ke level Rp 14.000/kg. Kemudian berangsur naik hingga ke harga Rp 20.000/kg. Setelah bertengger 3 minggu, kini pembelian kepada petani naik lagi ke harga Rp 23.000/kg," sebut Iyan, alias Yan Tok Ek, pedagang penampung sayur mayur di Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, Langkat.
Disebutkannya, harga pabelian cabai di tingkat petani masih berpeluang untuk melecit naik. Dan harga di pasar, terlebih bagi pedagang eceran keliling, mereka bakalan menaikkan harga penjualannya, jika, harga ditingkat petani naik.
"Terbuktikan, produksi cabai yang dipanen petani buahnya kan sudah pendek - pendek, tidak panjang lagi, ini berarti buah atas/pucuk, pertanda cabai mulai trek. Dan untuk hari ini pembelian kepada petani sudah Rp 23.000/kg, dari sebelumnya Rp 20.000/kg," sebutnya.
Ditemui terpisah, Suwendi, petani cabai di Dusun Kelantan, Desa Pasar Rawa, Gebang, mengaku, bahwa harga jual cabai naik Rp 3.000/kg.
"Ini masih panen kedua Pak, hari ini dibeli Bang Iyan Rp 23.000/kg, moga - moga harga jual bisa naik lagi," akunya.