Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaiy.com-Pakpak Bharat. Jalan yang rusak berlubang-lubang ditanam pohon pisang oleh warga di Desa Kecupak II, Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut, Kabupaten Pakpak Bharat yang sempat viral di media sosial facebook beberapa hari yang lalu, kini telah dilakukan penanganan. Pantauan medanbisnisdaily.com, Minggu (19/1/2020) beberapa jalan yang berlubang menuju Kantor Camat Pergetteng-getteg Sengkut telah ditimbun dengan material base C.
"Setelah ada aksi dilakukan penanaman pohon pisang di jalan yang berlubang ini, tidak berlangsung lama jalan ini langsung dilakukan penanganan ditimbun dengan material base c ini," ungkap Manik, salah seorang warga.
Ia mengatakan, aksi tanam pohon itu dilakukan warga karena jalan tersebut rusak bertahun tidak ada perbaikan. "Sebelum jalan berlubang ini dilakukan penanganan seperti ini, pengendara kerap hampir terjatuh saat menghindari jalan yang berlubang, terutama saat melintas di malam hari," kata Manik.
Padahal, papar Manik, selain akses menuju Kantor Camat Pergetteng-getteng Sengkut dan penghubung desa, jalan tersebut merupakan menuju objek wisata Air Terjun Lae Une.
Dia mengucapkan terima kasih kepada instansi terkait yang telah melakukan penanganan jalan tersebut sementara sebelum dilakukan perbaikan dengan maksimal.
"Kita ucapkan terimakasih kepada dinas yang telah melakukan penanganan jalan ini, langsung merespon keluhan masyarakat. Kita harap ke depannya jalan ini diperbaiki dengan maksimal, yakni diaspal," harap Manik.
Plt Kepala Dinas PUPR Pakpak Bharat, Kasiman Berutu saat dikonfirmasi medanbisnisdaily.com melalui pesan mesenger, menyatakan pembangunan jalan di di kecupak II telah dianggarkan tahun 2020 melalui dana DAK.
"Di saat warga minta percepatan, maka kami kesulitan memenuhinya, karena pekerjaan proyek pemerintah harus melalui tahapan prosedur. Misalnya harus ditenderkan terlebih dahulu. Kalau langsung kami penuhi pekerjaan tersebut dengan kebijakan mendahuluinya sebelum tender, maka kami sudah ikut melanggar ketentuan yang berlaku," ujarnya.
Ditambahkannya, untuk memenuhi harapan warga, jalan tersebut ditangani darurat dulu. Kebijakan yang diambil adalah azas gotong-royong, di mana penimbunan base C berasal dari partisipasi tokoh-tokoh masyarakat.