Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Kenalilah dirimu. Kata-kata filsuf Plato itu bisa dimekarkan menjadi, “kenalilah tempatmu bekerja” atau known your company. Demikianlah, seorang guru manajemen memulai sesinya di sebuah kelas para manajer yang diselenggarakan oleh LPPM (Lembaga Pendidikan Pelatihan Manajemen) di Jakarta pada 1990-an. Saya seorang peserta, kala itu, tapi aduh, saya rada mengantuk.
“Berikutnya, known your customer. Kenalilah siapa pelangganmu? Kenali kesukaaan dan kebutuhan mereka, bukan kesukaan dan kebutuhanmu agar produk kerjamu nyambung dengan customermu.” Eh, mataku mulai nyalang.
Apakah Anda tahu dari mana income perusahaanmu? Termasuk bagimana cara mendapatkannya dan dalam proses seperti apa? Nah, lalu apa yang Anda lakukan untuk itu?
Apakah yang Anda lakukan secara rutin itu relevan dalam upaya perusahaan meraih income? Apakah cara Anda efektif untuk misi membetot income itu? Jika perusahaan meraih untung, tentu saja trickle down effect pun terjadi. Anda keciprat rejeki.
Sebab akibat itu mengajarkan bahwa perusahaan juga harus mempunyai sistem reward dan funishment. Ada benefit yang dinikmati karyawan yang berprestasi, ada pula sanksi terhadap yang berkinerja buruk.
Suasana itu akan merangsang para karyawan untuk berprestasi, dan menjadi pelecut bagi yang ongkang-ongkang kaki.
Sebuah perusahaan adalah ibarat kesebelasan sepakbola. Semua punya peran masing-masing yang berbeda. Bukan petinju yang bertarung sendirian di atas ring. Karena itu kerja sama tim sangat diperlukan.
Perusahaan yang baik semestinya mempunyai system yang memantau prestasi karyawan. Sistem itu bagaikan scoring board yang berisi apakah seorang karyawan berpestasi A, B, C atau malah D, E dan F. Nah, berdasarkan itulah, perusahaan memberikan reward atau funishment.
Saya kira, inilah ilmu tentang pekerjaan, yang berbeda dengan ilmu yang ditimba di perguruan tinggi. Ilmu praktis macam itu bisa diperoleh dari seminar, kursus manajemen, atau dengan mencermati praktek kerja di lapangan. Tabik!