Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sebuah bangunan tak terurus, ditumbuhi rumput ilalang dan tanaman liar serta batu bata yang tak berplester karena semennya terkelupas, kerap menjadi perhatian wisatawan yang berkunjung ke Kota Medan dan melintas di Jalan Pemuda. Bangunan tersebut tak lain adalah gedung eks Perisai Plaza, sebuah pusat perbelanjaan modern yang sangat populer di kalangan masyarakat Medan, khususnya warga Tionghoa pada awal tahun 90-an.
Saat ini gedung yang beroperasi sejak tahun 1988 tersebut tak ubahnya gedung hantu karena dibiarkan begitu saja dan terkesan menganggu estetika pemandangan Kota Medan, terutama bagi warga maupun turis yang melintas di Jalan Pemuda.
Seorang petugas parkir di Jalan Pegadaian tak jauh dari gedung itu membenarkan sudah lama gedung itu terlantar begitu saja. “Kabarnya kan udah balik ke Pemko Medan, HGB-nya gak diteruskan,” ungkap petugas yang enggan di sebut namanya.
Ia pun mengenang kejayaan Perisai Plaza di masa lalu. “Dulu kalau akhir pekan, apalagi mau Imlek kek sekarang rame kali Perisai ini. Saking ramenya parkir pun sampe keluar luar,” ungkapnya menerawang.
Ia juga ingat saban malam terutama akhir pekan, parkir di pinggir jalan depan Perisai Plaza selalu penuh oleh mobil mobil yang mengunjungi tempat hiburan yang berada di puncak Perisai Plaza. “Zaman ada TP Klub di bawah sama Kristal Diskotik rame kali parkir Bang, sampe pagi itu,” kenangnya.
Meski bak gedung hantu, namun di sisi timur bangunan tepatnya bagian bawah saat ini masih ada aktivitas tempat hiburan malam Heaven&Hell. “Lumayan juga pengunjungnya,” katanya.
Membalik kenangan, Perisai Plaza di awal 90-an merupakan pusat perbelanjaan berkelas yang dihuni sejumlah tenant terkenal seperti butik-butik, restoran cepat saji KFC, toko kaset audio ET 45, Studio 21 Perisai, bowling center, restoran La luna di rooftop yang dilengkai billiard dan pemandangan Kota Medan 360 derjat, super market, diskotek Kristal, TP Club, kafe dan bank SBU (Sejahtera Bank Umum). Tak ketinggalan pula di antai atasnya ada tempat bermain judi yang ditutup di era Kapolda Sumut, Jend. Soetanto.
Pada awal tahun 2000-an daya tarik Perisai Plaza pun meredup seiring hadirnya mall-mall baru seperti MedanFair Plaza dan Sun Plaza. Banyak tenant akhirnya menutup usaha karena sepi pengunjung. Konon likuidasi yang memaksa Bank SBU (Sejahter Bank Umum) yang menyewa gedung ini tutup pada tahun 2007 menjadi penyebab plasa ini bangkrut. Pekan-pekan terakhir menjelang menutup usahanya, banyak tenant yang menggelar aksi cuci gudang , memberi diskon besar-besaran kepada konsumen.
Untuk diketahui, Perisai Plaza hanyalah salah satu pusat perbelanjaan modern yang bangunannya terlantar saat ini. Pada 21 Maret 2014 gedung ini sempat terbakar. Pusat perbelanjaan lain yang juga tinggal nama adalah Medan Plaza yang terbakar habis pada 22 Agustus 2015, lima tahun lalu. Sebelas dua belas dengan Perisai Plaza, bangunannya tegak berdiri hitam legam sisa kebakaran. Mirip gedung hantu di Kota Gotham dalam film-film Batman.
Pada awal 2018, bekas Perisai Plaza diwacanakan menjadi ruang parkir bertingkat modern oleh Pemko Medan. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan dikabarkan sudah membuat kajian perencanaan pembangunan lokasi parkir tersebut. Hal ini terkait dengan proyek Bus Rapid Transportation (BRT) dan Light Rapid Transportation (LRT). Namun, sampai sekarang belum terealisasi dan “bangunan hantu” ini tetap berdiri menyongsong datangnya Tahun Tikus Logam.