Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan saat ini telah menyiagakan tim medis khusus untuk menyikapi virus corona atau Novel Coronavirus (nCoV) yang mewabah di China dan telah menyebar di beberapa negara.
Koordinator Tim Penanganan Virus Corona RSUP Haji Adam Malik, dr Ade Rahmaini MKed SpP mengatakan, bahwa tim medis tersebut terdiri dari 20 dokter, dimana tim ini diberi nama tim Penyakit Infeksi New-Emerging dan Re-Emerging (Pinere).
"Di dalamnya termasuk ada dokter paru, penyakit dalam, spesialis anestesi, THT, PPA dan 20 dokter itu sudah ada SK nya dari direktur," katanya kepada wartawan, Jumat (24/1/2020).
Lebih lanjut Ade menjelaskan, bahwa RSUP Haji Adam Malik memiliki kesiapan sumber daya dalam penanganan virus corona. Begitu juga dalam hal alur update dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) dimana rumah sakit ini memiliki 11 ruang isolasi.
"Kalau untuk kesiapsiagaan, ini sudah ada dari 2004 mulai dari menangani kasus flu burung. Jadi sudah siap dan alurnya, ketika sudah masuk pasti berjalan lagi," jelasnya.
Ade menuturkan, bahwa ciri-ciri virus corona ini seperti adanya gejala sesak, batuk kering, demam, lemas. Namun demikian, pihaknya lebih mengutamakan kewaspadaan pada yang memiliki riwayat bepergian ke Cina.
"Tapi terutama ada riwayat bepergian ke Cina, kita lebih aware di situ. Gejalanya bisa ringan dan berat. Ringan pun, kalo ada riwayat berpergian ke Cina, akan kita evaluasi," tuturnya.
Ia menerangkan, bahwa virus ini menyerang pernafasan. Penularannya bisa melalui udara, maupun air ludah, sehingga untuk pencegahannya, jika batuk dan pilek harus memakai masker, selalu cuci tangan misalnya setelah menyentuh mulut, hidung dan mata.
"Sampel itu diambil tetap dari tenggorokan dan darah. Nantinya sampel tersebut akan dikirim ke (Laboratorium) di Jakarta," terangnya.
Untuk mengetahui hasil pemeriksaan sampel, lanjutnya, setidaknya dibutuhkan waktu 3 hari. Dalam pengiriman sampel, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan.
Ia menambahkan, dalam mekanisme rujukan pasien, yaitu melalui alat pengukur suhu tubuh (thermoscanner) yang ada di bandara Kualanamu maupun Pelabuhan Belawan. Sehingga masyarakat yang masuk ke Indonesia, apabila suhu tubuhnya diatas 38 derajat, maka oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) akan dilakukan pemeriksaan.
"Selanjutnya, bila disinyalir masyarakat tersebut membawa virus emerging seperti virus corona, Mers-CoV, SARS atau lainnya, maka akan langsung dirujuk ke RSUP Haji Adam Malik selaku rumah sakit rujukan utama," pungkasnya.