Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Padangsidimpuan. Tokoh masyarakat menilai pembangunan beronjong yang selama dua tahun berturut bergulir dibangun untuk mendek luapan Sungai Batang Angkola belum menjadi solusi permukiman warga di sekitar nya bebas dari banjir.
"Banjir kemarin disebabkan luapan sungai Batang Angkola dari hulu yang masih belum di dek atau di beronjong. Akibatnya air mendanau setinggi pinggang orang dewasa. Terpaksa warga membuka sebagaian beronjong yang dipasang di hilir karena membendung air," kata Manaon Lubis di tengah kunjungan Ketua DPRD Kota Padangsidimpuan, Siswan Siswanto bersama Wakil Ketua DPRD, Erwin Nasution, Rabu (29/01/2020).
Dia mengatakan, solusi untuk menyurutkan luapan air yang membanjiri sebagian permukiman warga di Kelurahan Hanopan Sibatu tersebut adalah jalan terbaik. Dan sebelumnya sudah diprediksi akan terjadi seperti ini.
"Saya juga orang teknik dari STM Bangunan dan sedikit tau konstruksi, seharusnya beronjong atau dek dilakukan lebih dulu di hulu sungai agar dapat menahan arus sungai tidak meluap.Yang terjadi sebaliknya beronjong dibangun di bantaran hilir sungai untuk menghindari arus dari samping. Akibatnya macam kolamlah," katanya.
Dia berharap pemerintah secepatnya melakukan perbaikan dek atau beronjong di hulu sungai untuk mengantisipasi tidak terulangnya banjir serupa,"katanya.
Camat Padangsidimpuan Selatan, Salim Siagian didampingi Lurah Hanopan Sibatu, MH Dilham, mengatakan, banjir yang terjadi kemarin telah menyebabkan keresahan bagi warga masyarakat khususnya warga yang tinggal di dekat pinggiran sungai.
Solintar Siregar, (53) dan keluarga Edi (24) merasa tidak nyaman tinggal dirumahnya ketika hujan deras datang. Luapan air dari sungai Batang Angkola telah membuat Edi bersama keluarganya mengungsi bersukur Solintar masih bertahan di rumah karena rumahnya sudah permanen dan lantainya jauh lebih tinggi sehingga air hanya menggenangi rumahnya saja.
Edi bersama istrinya dan anak semata wayang harus mengungsi karena rumanya yang terbuat dari papan dan dan lantai tanah ini tidak bisa ditempati. Tempat tidur dan dinding rumah sudah rusak diterjang arus air.
"Kalau kita mengungsi bang....rumah tidak bisa ditempati sebelum air surut,"katanya.
Tapi hari ini keluarganya sudah kembali kerumah dan berusaha membersihkan rumahnya dari lumpur. Aktifitas kehidupan harus dilakukan. Membuat kerupuk merupakan usaha batangan keluarga ini.
"Kita berharap cuaca kembali bagus agar banjir tidak terulang lagi. Kita harus bekerja membuat kerupuk," kata Edi.
Ketua DPRD Kota Padangsidimpuan, Siswan Siswanto, dan Wakil Ketua DPRD kota Padangsidimpua, Erwin Nasution berharap pemerintah segera melakukan pendataan terkait kerusakan akibat dari banjir yang melanda.
" Kepada pemerintah kami berharap agar mengalokasikan anggaran tepat sasaran sesuai kebutuhan mendesak masyarakat. Persoalan banjir harus segera di tangani agar kejadian serupa tidak terulang,"kata Erwin Nasution.
Untuk Hanopan Sibatu pihak PU untuk melakukan kajian dan perencanaan pembangunan seperti apa yang tepat untuk mengatasi banjir. Demikian juga persoalan paret sempit dan tertutup di Sadabuan Kecamatan Padangsidimpuan Utara agar dibuat lobang kontrol.