Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku baru tahu bahwa panglima besar TNI Jenderal Soedirman meninggal dunia karena penyakit tuberkulosis (TBC). Pahlawan RI itu memang meninggal karena TBC, bahkan satu paru-parunya sampai dinonaktifkan karena penyakit ini.
Sebagaimana dicatat oleh sejarawan Asvi Warman Adam dalam buku 'Menguak Misteri Sejarah', Jenderal Soedirman menderita sakit TBC. Dia sempat dirawat di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Atas saran dokter, Jenderal Soedirman menjalani proses operasi untuk menonaktifkan sebelah paru-parunya.
Jenderal Soedirman juga sempat menulis puisi berjudul 'Rumah nan Bahagia' sebagai tanda terima kasih kepada rumah sakit itu. Meskipun hanya satu paru-parunya yang berfungsi, Jenderal Soedirman tetap memaksakan diri untuk bergerilya seusai agresi militer II Belanda pada Desember 1948.
Selain itu, obat TBC yang bernama streptomycin baru ditemukan. Namun pada masa itu obat ini susah diperoleh, apalagi rupiah tidak laku karena belum diakui Belanda. Akhirnya, Jenderal Soedirman berpulang pada 29 Januari 1950. Ia meninggal dalam usia yang terbilang muda, 34 tahun.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut Soedirman meninggal karena penyakit TBC. Pengakuan ini ia sampaikan di acara pencanangan Gerakan Maju Bersama Menuju Eliminasi TBC 2030 di Technopark Cimahi, Kota Cimahi, Jawa Barat, Rabu (29/1/2020).
"Saya juga baru tahu. Ternyata pahlawan besar kita, Jenderal Soedirman, beliau meninggal karena TBC," kata Jokowi.
Di acara ini, Jokowi mendukung Indonesia bebas TBC 10 tahun mendatang. Jokowi menekankan pentingnya upaya pencegahan penyakit. Acara ini turut dihadiri anggota Wantimpres Arifin Panigoro, Seskab Pramono Anung, Menko PMK Muhadjir Effendy, dan Menkes Terawan Agus Putranto. Jokowi juga berdialog dengan relawan peduli TBC dan bagi-bagi sepeda. dtc