Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Komunitas Ormas Islam yang merekomendasikan 6 nama sebagai bakal calon wali kota di Pilkada Medan memprioritaskan jalur nonpartai politik alias jalur perseorangan.Namun demikian, opsi jalur partai juga mereka pertimbangkan.
"Opsi pertama perseorangan atau independen, walaupun waktu tinggal sedikit, tapi proses sedang digarap, artinya dukungan dibutuhkan sedang disiapkan," ujar Anggota Tim 9, Latif Khan, ketika dikonfirmasi, Kamis (30/1/2020).
Latif Khan menjelaskan, Tim 9 lah yang merumuskan 6 nama calon wali kota untuk ditawarkan kepada umat. Diakuinya, Tim 9 belum pernah berkomunikasi dengan 6 nama yang muncul itu, di mana itu dilakukan untuk menjaga penilaian tetap objektif.
"Opsi kedua bersama partai, tentu dengan item kita jaga untuk tidak dilanggar, misalnya pilihan partai seperti apa, walaupun tentu saja ketika bicara bersama partai ini opsi menyertakan perahu," jelasnya.
BACA JUGA: Rekomendasi Calon Wali Kota Medan dari Ormas Islam Tak Punya Kekuatan
"Ada juga opsi ketiga. Tapi ini tidak menjadi perhatian serius dipembahasan yakni memberi suport moral atau dukungan, ini tidak populer pembahasannya saat ormas diskusi," paparnya.
Nama Latif Khan sendiri muncul sebagai salah satu balon wali kota yang diusulkan atau dimunculkan ormas Islam. Mengenai hal tersebut, ia belum bisa memberikan respon.
"Jadi posisi ini menggulirkan wacana 6 nama, saya termasuk 6 nama. Saya belum memberikan respon atas munculnya nama saya sendiri, kita berusaha seobjektif mungkin, jadi artinya ini maju, apakah saya bersedia atau tidak, itu belum ditanyakan. Yang 5 orang itu pun tidak ada satu pun yang udah ditanya, itu betul-betul murni studi lapangan yang dilakukan dengan masukan informasi yang didengar," paparnya.
Berikut 6 nama hasil rekomendasi Ormas Islam untuk Pilkada Medan
1. Irfan Hamidy (tokoh di Medan Utara)
2. Dedi Iskandar Batubara (anggota DPD RI 2 periode)
3. Azwir Ibnu Azizi (tokoh masjid)
4. Latif Khan (penceramah/ustaz)
5. Qosim Nurseha (tokoh pesantren)
6. Abdul Hakim Siagian (dosen/akademisi)