Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Porsea. Dua unit bangunan dermaga jetty di Pantai Janji Maria, Kecamatan Balige dan Pantai Parparean Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir(Tobasa) dinilai sangat mubajir sebab meski pembangunan sudah selesai namun hingga saat ini belum pernah disinggahi kapal motor.
"Sudah 2 tahun bangunan dermaga ini selesai, tetapi selama itu belum pernah ada kapal yang singgah atau mampir baik berupa kapal motor wisata maupun kapal motor penumpang," ujar pemerhati pembangunan Tobasa, Heri Napitupulu, Kamis (30/1/2020) di Porsea.
Dia mengatakan, dengan bangunan dermaga kapal motor di Perairan Danau Toba mempergunakan anggaran dari APBD dan terkesan mubajir dikarenakan tidak berdampak positif bagi masyarakat baik sisi ekonomi maupun objek wisata maka adalah sesuatu yang patut dipertanyakan.
"Sebesar apa arti dan kegunaan dermaga ini dibangun dengan jumlah anggaran besar dibanding kebutuhan pertanian dan peternakan yang bisa meningkatkan taraf hidup dan ekonomi warga," sebutnya mengatakan besaran anggaran ketika dibangun terpampang di papan proyek lebih dari Rp 300 juta.
Hal serupa disampaikan T Tampubolon, warga Desa Janji Maria, Kecamatan Balige ini mengatakan sejak selesai dibangun TA 2018 lalu dermaga jetty di desanya hingga saat ini belum pernah disinggahi kapal motor jenis apapun. Seiring keberadaan pasilitas itu dan tidak bermanfaat sering dipertanyakan banyak kalangan.
"Ratusan orang datang mencari tau kegunaan dermaga ini, tetapi sebagai warga tidak mempunyai bahan untuk memberi informasi bahkan sebagai warga sendiri juga bertanya untuk apa dermaga dibuat padahal tak satupun kapal singgah," ucapnya seraya menyesalkannya karena apabila biaya pembangunan diberikan kepada warga pengadaan bebek pasti ekonomi warga sudah meningkat.
Kepala Dinas Pariwisata, Jhonpiter Silalahi dalam penjelasannya mengatakan pembangunan dermaga jetty di Desa Parparean dan Desa Janjimaria adalah dibiayai APBD TA 2018. Terkait belum pernah disinggahi kapal motor adalah belum diketahui.
"Tidak mungkin kapal motor dipaksakan singgah, akan tetapi, secara konstruksi pasilitas sudah selesai dan layak," katanya menyebut menjadi Kadis Pariwisata saat itu bukanlah dia.
Kepala Seksi Infrastruktur Dinas Pariwisata, Parulian Aritonang dalam tanggapannya menyebut bahwa kedua dermaga di Desa Parparean dan Desa Janjimaria besaran anggaran adalah Rp.1,2 milyar dan belum diserah terimakan kepada kelompok sadar wisata (Pok Darwis).
"Terkendala penyerahannya karena posisi pasilitas dermaga itu saat ini masih milik rekanan sebab belum dibayar," ucapnya seraya menyebut atas tertundanya pembayaran maka kegiatan belum diserahkan kepada Pok Darwis.