Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Dugaan jual beli bahan bakar minyak (BBM) illegal yang dilakukan di tengah laut oleh PT Pelindo I dipertanyakan anggota Komisi B DPRD Sumatera Utara. Pertanyaan disampaikan Zeira Salim Ritonga (PKB) saat rapat dengar pendapat, Kamis (30/1/2020). Direktur Operasional dan Komersil Pelindo I, Syahputera Sembiring, GM Pelabuhan Belawan beserta jajarannya hadir di RDP itu.
Oleh Zeira yang juga Wakil Ketua Komisi B disebutkan berbagai pertanyaan didapatkannya dari berbagai kelompok masyarakat tentang kapal milik Pelindo I yang ditangkap Bea Cukai Batam di Kepulauan Riau. Dugaan sementara kapal yang ditahan tersebut melakukan praktik jual beli BBM illegal. Dilakukan di tengah laut di perairan Pulau Nipah.
"Kita ingin tahu kebenarannya seperti apa, apa betul Pelindo melakukan jual beli BBM illegal," ungkap Zeira.
Informasi dari berbagai media yang dihimpun medanbisnisdaily.com, dua kapal milik Pelindo I yang ditahan kantor BC Batam adakah TB Sei Deli III dan TB Celebes. Saat terjadi pemindahan BBM antar keduanya. Di perairan Pulau Nipah, Kepri, pada 19 Januari 2020 lalu. Dikabarkan kedua kapal tidak memiliki dokumen kepabeanan.
Menjawab pertanyaan Zeira, Syahputera membenarkan bahwa kapal milik mereka tengah ditahan BC Batam. Dia membantah kalau kedua kapal tersebut tengah melakukan jual beli BBM saat ditangkap. Tetapi melakukan perpindahan dari kapal ke kapal atau ship to ship (STS).
STS, terangnya, merupakan hal yang lumrah dilakukan. Agar kapal besar tidak perlu merapat ke pelabuhan guna mengisi BBM. BBM diisi dengan mendatangkan kapal tunda untuk melangsir. Itu sebabnya kegiatan dilakukan di tengah laut.
"Mohon jangan diperdebatkan lagi, serahkan persoalannya ke Bea Cukai (Batam). Benar ada kejadian itu. Pelindo menyerahkan semuanya ke BC menangani sesuai ketentuan dan tupoksinya," tegas Syahputera.
Namun saat hendak ditanyai wartawan lebih jauh terkait dugaan jual beli illegal tersebut seusai RDP berakhir, Syahputera berusaha melarikan diri. Dia menolak memberikan jawaban dan berusaha ngacir.
"Apalagi yang mau ditanya, semua kan sudah dijelaskan," terangnya sambil bergegas, berjalan cepat memasuki mobilnya.