Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Komisi B DPRD Sumatera Utara mengungkapkan kekecewaannya karena pengelolaan sejumlah pelabuhan yang belum optimal hingga kini. Di antaranya pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, pelabuhan Sibolga dan pelabuhan Tanjung Balai.
Ketiga pelabuhan tersebut terbilang masih baru pembangunan dan perbaikannya. Belum lama diresmikan Presiden Joko Widodo. Dibangun sedemikian rupa megah dan menarik. Pelabuhan Kuala Tanjung terkoneksi dengan kawasan industri khusus Seimangke yang dilengkapi infrastruktur jalan tol. Sementara pelabuhan Tanjung Balai bentuknya mirip gedung Sidney Opera di Australia.
Menjelaskan kepada para anggota Komisi B yang terdiri atas Sugianto Makmur, Muhammad Andri Alfisah, Rahmat Rayyan Nasution, Zeira Salim Ritonga dan Fahrizal Effendy Nasution, Direktur Operasional dan Komersil Pelindo I, Syahputera Sembiring, menyatakan khusus untuk Pelabuhan Kuala Tanjung, industri baru yang tidak tumbuh adalah penyebab utama belum optimalnya operasional di pelabuhan tersebut.
Kata Syahputera, kehadiran perusahaan Unilever di KEK Seimangke merupakan contoh industri baru yang harus lebih banyak muncul agar pelabuhan Kuala Tanjung lebih optimal operasionalnya. Sehingga tidak seperti ini.
Terkait adanya berbagai tantangan dalam hal kemunculan industri baru, dia menyebutkan agar didorong perbaikannya melalui enforcement. Seluruh perangkat terkait (stakeholder) didesak bekerja maksimal sesuai kemampuan dan tupoksinya.
Dalam hubungannya dengan industri baru tersebut, Syahputera menyatakan tengah melakukan penjajakan dengan berbagai perusahaan BUMN guna memindahkan usahanya di sekitar pelabuhan Kuala Tanjung.
Salah satunya adalah PT Pertamina agar memindahkan kilangnya yang berada di Bontang dan Lhokseumawe agar disatukan di Kuala Tanjung.
"Perusahaan Gas Negara (PGN), PT Semen Indonesia dan PT Pertamina, sedang kita jajaki agar membangun usahanya di sekitar pelabuhan Kuala Tanjung," tegas Syahputera.