Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com Medan. Digelar sejak 2013, saat Pesta Danau Toba berubah nama menjadi Festival Danau Toba (FDT), sebanyak tujuh kabupaten/kota di kawasan Danau Toba sudah semuanya secara bergilir pernah menjadi tuan rumah.
Tahun 2013 untuk pertama kalinya FDT digelar di Samosir. Kemudian secara berturut-turut hingga tahun 2019 sebagai tuan rumah adalah Toba Samosir, Karo, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Dairi dan Simalungun.
Oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara, Ria Nofida Telaumbanua, disebutkan model pelaksanaan FDT dengan pergantian tuan rumah tersebut harus diganti. Terutama mengingat keterbatasan transportasi dan ketersedian akomodasi atau penginapan (hotel).
Ungkap Ria, contohnya adalah Kabupaten Dairi dan Humbang Hasundutan. Di kedua daerah tersebut transportasi untuk menuju kesana tidak sebanyak ke daerah lainnya di kawasan Danau Toba. Begitu juga dengan jumlah hotel, tidak memadai.
"Berdasarkan kondisi tersebut kami mengusulkan agar Festival Danau Toba dilaksanakan di Parapat (Simalungun) dan Samosir saja, kesana transportasi mudah dan jumlah hotel memadai," ujar Ria pada evaluasi pelaksanaan FDT di rapat dengar pendapat dengan Komisi B DPRD Sumatera Utara, Senin (3/2/2020).
Turut hadir pada rapat evaluasi tersebut Badan Pengelola Otorita Danau Toba, Ketua DPRD Toba Samosir, Tapanuli Utara dan Samosir.
Ketua Komisi B, Victor Silaen, mengungkapkan keberatannya atas gagasan Ria agar pelaksanaan cukup di Parapat dan Samosir. Dia mengusulkan agar juga dilaksanakan di Toba Samosir yang memiliki hotel bintang empat yang akan resmi dibuka pada 22 Februari mendatang.