Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Dairi. Anggota DPR RI Dapil Sumut III, Djarot Syaiful Hidayat mengunjungi Kabupaten Dairi untuk menyerap aspirasi masyarakat selaku konstituennya. Politikus PDIP itu temuh-ramah dan tatap muka dengan pemuka agama dan pemuka umat Katolik Kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat, di Aula Gereja Katolik Maria Pertolongan Orang Kristen, Jalan Marga Silima, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Senin (3/2/2020) malam.
Djarot mengatakan, pemimpin yang sesungguhnya adalah mereka-mereka yang memberikan hatinya untuk memberikan pelayanan dan pertolongan bagi rakyatnya. Mereka-mereka yang bisa berbagi, mengulurkan tangan dan fikiran, serta teguh kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Saya pemimpin dan kita semua adalah pemimpin. Pada dasarnya pemimpin itu pelayan atau parhobas bagi seluruh rakyat. Kita selesai menjadi pelayan kalau Tuhan telah memangil jiwa dan roh kita,”kata Djarot.
Disebutkan mantan Wali Kota Blitar dua periode tersebut, sebagai parhobas dia selalu senang dan bergembira hati untuk berkeliing Indonesia, khususnya Sumatera Utara untuk menemui rakyat yang membutuh pelayanan dari seorang pemimpin.
“Jadi kehadiran saya ke Kabupaten Dairi, selain untuk ramah tamah dan tatap muka juga untuk menyerap aspirasi masyarakat,”ucap mantan calon Gubernur Sumut ini.
Anggota Komisi II DPR ini juga mengajak masyarakat untuk menanam pohon dan mencintai lingkungan, serta menjadi duta-duta lingkungan yang bisa mengetuk nurani dan menjadi contoh kepada masyarakat lainnya untuk mencintai dan menyelamatkan bumi ini.
“Kalau kita tidak bisa menyelamatkan bumi ini, maka 50 tahun lagi Indonesia akan hancur, karena pohon-pohon akan habis, sungai-sungai tidak lagi mengalirkan air yang jernih,”sebutnya.
Menurutnya, sekarang ini ketika musim penghujan datang akan menjadi musibah. Banjir terjadi dimana-mana hingga menimbulkan korban jiwa dan kerugian bagi masyarakat dan negara.
“Hujan seharusnya menjadi berkah bagi kita semua, tetapi sekarang menjadi musibah. Padahal nenek moyang kita telah memberikan peradapan yang baik bagi kita semua untuk mencintai lingkungan, kenapa kita sekarang lupa,”ujar Djarot.
Pastor Mandius OCarm menyampaikan, rasa gembiranya karena kekecewaan sudah terobati. Semestinya hari, Sabtu (1/2/2020) Djarot datang kesini, namun karena sesuatu hal sempat tertunda dan dengan ijin Tuhan malam ini bisa ketemu.
Dituturkan Pastot Mandius, sebelumnya mereka mendengar Djarot akan datang ke Dairi, lalu dia menawarkan kepada Dewan Pastor Paroki dan para pengetua Gereja untuk mengundang Djarot sekedar ramah tamah dan bertatap muka. Karena selama ini mereka hanya melihatnya Djarot lewat baliho dan televisi.
“Inilah alasan kami mengundang Djarot dan sekaligus menjalin persaudaraan sesama kita. Dalam struktur pemerintahan Djarot sebagai pimpinan kami, namun dalam kehidupan sehari-hari adalah saudara,” sebut Pastor Mandius.