Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Setelah sempat tertekan akibat kekhawatiran pelaku pasar dengan serangan virus Corona, kinerja pasar keuangan mulai membaik pada perdagangan hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,64% di level 5.922,33. Sementara itu, mata uang rupiah menguat dikisaran 13.715/dolar Amerika Serikat (AS).
"Rupiah masih berpeluang melanjutkan tren penguatan di pekan ini. Sementara IHSG cenderung akan lebih banyak berkonsolidasi dengan potensi kecenderungan turun yang lebih besar," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Selasa (4/2/2020).
Gunawan mengatakan, penguatan IHSG dan rupiah pada hari ini lebih dikarenakan oleh teccnical rebound atau penguatan secara teknikal. Menurut Gunawan, sentimen teknikal ini lebih banyak memberikan dampak pada penguatan indeks saham maupun mata uang, setelah selama 3 hari belakangan mengalami tekanan yang signifikan.
Tekanan jual yang menggiring sejumlah surat berharga mengalami penurunan harga, dan dinilai sudah kemurahan, memicu aksi beli pelaku pasar sehingga harganya berbalik naik pada perdagangan hari ini.
Tapi pelaku pasar harus mencermati dengan seksama. Bahwa sentimen yang memicu penurunan harga surat berharga belakangan, yakni serangan virus corona. Sejauh ini penyebarannya sendiri terus meluas, dan cenderung membahayakan banyak negara dengan temuan kasus baru.
"Artinya pasar keuangan sejauh ini masih dibayangi oleh sentimen negatif yang bisa saja digunakan oleh pelaku pasar untuk menjadi alasan mengeksekusi sejumlah surat berharga yang dimiliki termasuk saham didalamnya. Sehingga waspadai aksi profit taking yang bisa saja menekan kinerja indeks bursa saham maupun pasar keuangan pada umumnya," kata Gunawan.
Data fundamental yang cenderung memburuk sedikit saja, bisa dijadikan alasan untuk melakukan aksi jual massif di tengah kondisi pasar keuang global yang belum kondusif hingga pada hari ini. Menurut Gunawan, kinerja pasar keuangan masih terus mengalami tekanan selama ketidakpastian terus menghantui pasar keuangan saat ini.