Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kasus penyakit kanker memang terus meningkat setiap tahun. Berdasarkan data Globocan tahun 2012, diseluruh dunia terdapat sebanyak 14,1 juta kasus kanker baru dan sebanyak 8,2 juta kasus kematian yang diakibatkannya pada tahun yang sama.
Karenanya, dalam memperingati hari kanker sedunia yang jatuh setiap tanggal 4 Februari, masyarakat diminta untuk dapat memeriksakan dirinya secara dini. Hal ini dilakukan agar dapat mendeteksi dan mencegah penyakit kanker yang mungkin diidapnya, sebelumnya jatuh pada stadium akhir.
"Bahkan angka penderita ini diperkirakan akan meningkat setiap tahunnya dan diperkirakan mencapai 23,6 juta kasus baru per tahun pada 2030," ungkap pemilik Rumah Sakit (RS) Murni Teguh, DR dr Mutiara MHA, MKT disela-sela peringatan Hari Kanker Sedunia 2020 bertemakan I am and I will di Lapangan Merdeka Medan, Selasa (4/2/2020).
Di Indonesia sendiri, lanjut dia, pembiayaan terhadap pasien kanker juga terus meningkat. Berdasarkan data dari BPJS Kesehatan hingga akhir tahun 2015, penyakit kanker telah menghabiskan biaya sebesar Rp 2,2 triliun dan menempati urutan ketiga setelah penyakit jantung pembuluh dan gagal ginjal.
"Karenanya pada hari kanker sedunia tahun ini, kita berupaya mengedukasi masyarakat bahwa kanker adalah penyakit yang bisa ditangani jika dikenal sejak dini. Oleh karena itu deteksi dini sangat penting, sehingga kita bisa melakukan pencegahan," jelasnya.
Didampingi Direktur Pelayanan Medis dr Jong Khai, MARS dan Ketua Panitia World Cancer Day 2020 dr Sry Suryani Widjaja, MKes, Mutiara menerangkan, faktor utama penyebab penyakit kanker antara lain berupa faktor genetik, lingkungan, infeksi virus, kebiasaan merokok hingga stres. Ia juga mengaku, peringatan hari kanker sedunia ini mereka lakukan di lima tempat, selain Lapangan Merdeka juga di RS Murni Teguh, Pematang Siantar, Medan Johor dan juga Tembung.
"Karena sekarang kita melihat yang kena kanker itu banyak sekali, bahkan sampai ada yang putus asa. Sebab kita tahu penyakit kanker ini biayanya sangat mahal. Jadi deteksi dan pencegahan dini jauh lebih bagus," sebutnya.
Mutiara menambahkan, pada tahun ini pihaknya akan fokuskan pada deteksi dini pada kanker usus. Pemeriksaannya ujar dia, dilakukan melalui kotoran, dimana rencananya untuk 1.000 pemeriksaan awal akan dilakukan secara gratis.
"Secara umum, pelayanan kanker di Murni Teguh untuk radiasi mencapai 30 ribu sesi dan kemoterapi mencapai 28 ribu sesi per tahun. Kita harapkan angka ini dapat berkurang," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan menyampaikan, sejauh ini masyarakat memang belum teredukasi dengan baik dalam hal penyakit kanker. Sehingga tutur dia, banyak yang datang berobat ketika sudah stadium akhir, sehingga penanganannya tidak terlalu menguntungkan.
"Karena kanker kalau ditemukan di stadium awal bisa diselesaikan dengan baik. Tapi rata-rata kanker baru diketahui pada stadium tiga dan empat. Jadi sudah terlambat untuk dapat pengobatan yang terbaik," terangnya.
Oleh karena itu, ia berharap, dengan edukasi masyarakat bisa memahami dan berkenan untuk memeriksakan dirinya. Selain itu, ia juga berharap dapat muncul kebiasaan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai salah satu cara untuk menghindari kanker.
Alwi memaparkan, dari beberapa jenis penyakit kanker yang ada di Sumut, kanker payudara adalah menempati posisi terbanyak. Pada tahun 2019 lalu, angka kejadiannya mencapai sebanyak 856 kejadian.
"Memang dibandingkan tahun sebelumnya angka ini mengalami penurunan yang sampai seribuan kejadian. Tapi kita belum bisa bersenang hati, karena dari segi pola hidup masyarakat belum berperilaku baik seperti makan tidak sehat, kebiasaan merokok dan minum alkohol, kurang makan sayur dan olahraga, serta polusi udara. Ini kan yang membuat potensi kasus kanker semakin besar," tandasnya.