Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, sesumbar telah merespon pesan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, untuk mengembangkan penanaman vetiver dalam penanggulangan bencana.
Sebelumnya pesan itu disampaikan Jokowi pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana Tahun 2020 di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor Jawa Barat, Selasa (04/02/2020), yang juga dihadiri Gubernur Edy.
Edy mengatakan vetiver sedang dibudidayakan dan diperbanyak di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut. "Tanaman vetiver ini akarnya kuat mencegah longsor dan menyimpan air. Kita perbanyak tanam di area rawan longsor dan banjir," jelas Edy.
Lalu faktanya benarkah?. Kepala BPBD Sumut, Riadil Akhir Lubis, kepada medanbisnisdaily.com, Rabu (05/02/2020), membenarkan saat ini Provinsi Sumut sedang mengembangkannya.
Dalam kaitan itu, kata Riadil, Gubernur Edy telah menerbitkan edaran kepada bupati/wali kota se-Sumut tertanggal 31 Januari 2019 perihal mitigasi bencana melalui penanaman vetiver dan pembuatan lubang resapan biopori.
Menandai pengembangan itu, telah dicanangkan penanaman vetiver bersamaan dengan gerakan Satu Juta Biopori dan penataan model tanaman penghijauan di area Kantor BPBD Sumut, Jalan Medan-Binjai, Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (17/01/2020).
Bahkan Gubernur Edy ketika itu, sebut Riadil, juga mengimbau kepada seluruh pemerintah daerah kabupaten/kota khususnya Medan dan sekitar agar turut membudidayakan tanaman vetiver khususnya daerah-daerah rawan longsor.
"Vetiver adalah rumput konservasi lahan yang mampu menyimpan air dan mengikat tanah. Nah pencanangan penanaman vetiver merupakan langkah untuk mewujudkan Medan Bebas Banjir 2022 dan penanggulangan banjir Sumut secara umum," pungkas Riadil.