Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution menyebut untuk tahap awal masyarakat yang menggunakan transportasi massal atau BRT (Bus Rapit Transit) tidak akan dikenakan biaya alias gratis.
"Tiket gratis tahun pertama," ujarnya saat uji coba penggunaan BRT di Terminal Amplas, Medan, Rabu (5/2/2020).
Ia menyebut tidak ada penggunaan uang tunai ketika masyarakat menggunakan BRT. "Naik BRT harus pakai e-money, tapi tidak di cas biaya, tanpa e-money tidak bisa masuk, tahun pertama sosialisasi gratis tapi bisa naik itu harus e-money. Nanti ketika diberlakukan tarif masyarakat sudah terbiasa melakukan," imbuhnya.
Karena tidak ada transaksi uang tunai saat masyarkat naik BRT, lanjut dia, maka bus yang melayani masyarakat tidak perlu menggunakan kenek.
"Cukup satu supir, tidak ada kenek, naik pintu depan keluar pintu belakang, naik turun di halte atau bus stop," ungkapnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis program BRT atau transportasi massal dengan menggunakan BTS (Buy The Sistem) murni menggunakan APBN atau anggaran Kementerian Perhubungan.
"Kami siapkan program nya, Kementrian Perhubungan yang membiayai," ungkapnya.
Selama ini, diakui Iswar transportasi masal yang sudah ada belum berjalan dengan baik karena pengemudi masih dibebankan pendapatan.
"Kalau masih memikirkan pendapatan, jangan berharap aturan akan ditaati," sebutnya.
Seluruh biaya operasional, kata dia, akan ditanggung oleh pemerintah. Sehingga pengusaha jasa transportasi bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat mulai dari bus yang nyaman, tepat waktu dan sebagainya. "Rencananya kalau tidak ada halangan launching BRT ini 19 April 2020," paparnya.