Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kasus perkelahian antar siswa di sekolah SMP HKBP Sidikalang yang menyebabkan meninggalnya salah seorang siswa di sekolah itu, Samuel Pandapotan Nainggolan, Rabu(5/2/2020), merupakan pukulan telak bagi institusi pendidikan, khususnya di Sumatra Utara. Peristiwa itu sekaligus mengingatkan betapa pentingnya pembinaan karakter siswa.
Demikian dikatakan pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Medan (Unimed) Dionisius Sihombing. Pendiri Lembaga Konsultasi Pendidikan (LKP) Citra Sumut ini berharap, peristiwa itu jadi peringatan bagi sekolah-sekolah akan pentingnya pembinaan karekteristik siswa sebagai tujuan utama proses pendidikan.
"Sebagai putra Dairi, Sidikalang, saya sangat prihatin. Peristiwa itu pukulan telak bagi semua kalangan yang bergerak di bidang pendidikan. Kami, pendidik, diingatkan kembali bahwa tujuan pendidikan yang utama adalah pembinaan karakter," akunya.
Kepada orangtua, Dionisius berharap kerjasama yang baik. Proses pendidikan hanya bisa berjalan maksimal bila ada kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan orangtua siswa.
"Kita semua mesti sejalan dan menyadari pentingnya pembinaan karakter siswa. Itu adalah tujuan utama proses pendidikan. Saya, secara pribadi turut berduka cita atas peristiwa itu," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Samuel Pandapotan Nainggolan (15), siswa kelas IX SMP HKBP Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara, tewas setelah berkelahi dengan teman sekolahnya, Rabu (5/2/2020), sekira 12.00 WIB. Korban yang tinggal di Kelurahan Huta Gambir, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi tersebut menghembuskan napas terakhir saat berada di Intalansi Gawat Darurat (IGD) RSUD Sidikalang.