Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Berharap bisa mentas di moment Hari Teater Dunia yang digelar di Solo, 24-27 Maret 2020 mendatang, Teater Rumah Mata Medan, harus ngamen teater. Ngamen teater itu rencananya akan mereka lakukan di berbagai tempat. Antara lain di lapangan rumah, gedung pertunjukan maupun cafe. Dengan menjajakan kreativitasnya itu, pegiat Teater Rumah Mata Medan berharap, bantuan dana dari masyarakat yang menonton.
Demikian dikatakan pendiri sekaligus pimpinan Teater Rumah Mata Medan, Agus Susilo kepada medanbisnisdaily.com, Jumat (7/2/2020).
"Kami sebut kegiatan ini bernama sangar. Kepanjangan dari sebulan ngamen teater. Namanya ngamen, kami bisa saja mentas di jalanan, halaman rumah, cafe, bahkan trotoar," kata Agus.
Harapannya, sambung Agus, masyarakat yang menonton Sudi memberikan bantuan dana. Dana itu untuk digunakan Teater Rumah Mata mengisi panggung Hari Teater Dunia yang akan berlangsung di Solo, Maret mendatang. Jadi kalau masyarakat melihat ada pertunjukan teater di jalan atau di lingkungan mereka, boleh jadi itu kami, kata Agus.
"Ada beberapa karya yang akan kami bawa. Antara lain, 'Jejak Siombak', 'Batu Penanda yang Menggelinding di Kepalamu', 'Edminus', 'Kisah-Kisah Tembikar', 'Marissa : Cinta Tak Berkoma' dan sebagianya. Naskah-naskah itu sudah pernah kami pernyataan dalam beberapa kali kegiatan seni di berbagai tempat," ujar Agus.
Agus menambahkan, masyarakat pun bisa mengorder mereka dan memilih naskah yang ingin mereka saksikan. Bagi kami, kata Agus, ini juga bagian dari kreativitas dan cara mempertahankan eksistensi kelompok teater ini.
Tahun lalu, di momen yang sama, kelompok teater ini menggelar serangkaian kegiatan yakni eksplorasi seni terhadap situs Kota Cina, di Museum Situs Kota Cina, Medan Marelan, Sumatra Utara. Kegiatan yang mereka nama "Ekskavasi Swarnabumi" itu turut dihadiri sejarawan, arkeolog maupun profesional di bidang ekologi.